Bisnis
 Malaysia di Indonesia memang luar biasa, mereka memanfaatkan pasar 
Indonesia yang sangat besar dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa 
merupakan target pasar untuk menjaring keuntungan dari negeri ini, 
ketimbang jumlah penduduk Malaysia sendiri yang hanya 27 juta jiwa. 
Berikut sejumlah grup bisnis Malaysia di Indonesia:
XL Axiata Tbk
EL Axiata yang dikenal dengan XL adalah salah satu operator seluler 
terbesar ketiga di Indonesia setelah PT Telkomsel dan PT Indosat. 
Bahkan, dalam bulan Ramadan ini, XL merupakan salah satu operator yang 
sangat agresif melakukan ekspansi, termasuk menjaring pelanggan baru. 
Kepemilikan saham XL saat ini mayoritas dipegang oleh raksasa 
telekomunikasi Malaysia, yakni Telekom Malaysia (TM) International 
Berhad melalui Indocel Holding Sdn Bhd (83,8 %) dan Emirates 
Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui Etisalat International
 Indonesia Ltd (16,0%). Sedangkan, pemegang saham publik hanya 0,2%.
CIMB Niaga
CIMB Niaga adalah salah satu bank papan atas dan berada di urutan ke 
lima bank terbesar di Indonesia. CIMB Niaga yang merupakan penggabungan 
Bank Lippo dan Bank Niaga dikendalikan oleh perbankan asal Malaysia. 
Pemegang sahamnya adalah CIMB Group Sdn Bhd sebesar 56,1%, Santubong 
Ventures Sdn Bhd 16,65%, Greatville Pte Ltd 2,58%. Publik memiliki saham
 sekitar 24 persen.
Air Asia
Air Asia adalah salah satu maskapai penerbangan asal Malaysia. Maskapai 
yang mengklaim sebagai salah satu penerbangan murah ini melakukan 
ekspansi bisnis ke Indonesia dengan membuka rute-rute penerbangan ke 
sejumlah jalur gemuk di Indonesia.
Petronas
Petronas adalah perusahaan migas raksasa asal Malaysia yang melakukan 
ekspansi di Indonesia. Petronas bukan hanya ikut melakukan eksplorasi 
untuk menyedot minyak dan gas Indonesia, tetapi Petronas juga membuka 
jaringan yang melayani penjualan bahan bakar minyak melalui pembukaan 
sejumlah pom bensin.
Sime Darby
Sime Darby adalah grup bisnis perkebunan besar asal Malaysia hasil 
merger dari Kumpulan Guthrie, Golden Hope dan Sime Darby. Sebelum 
merger, Kumpulan Guthrie telah membeli ratusan ribu hektare perkebunan 
di Sumatra milik Grup Salim setelah diambilalih oleh Badan Penyehatan 
Perbankan Nasional (BPPN) sebagai bagian dari penyelesaian utang Grup 
Salim.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
BII adalah salah satu bank papan atas di Indonesia. Bank ini semula 
milik Grup Sinar Mas, belakangan diambilalih BPPN dan dilepas kepada 
konsorsium Sorak pada Desember 2003. Pada 30 September 2008, 55,51 
persen saham Sorak diambilalih oleh Mayban Offshore Corporate Services 
(Labuan) Sdn. Bhd, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Malayan
 Banking Berhad (Maybank). Maybank adalah salah satu grup bisnis 
perbankan besar di Malaysia.
Proton
Ini adalah perusahaan otomotif merk Proton yang saat ini gencar memasarkan produknya di negeri ini.
Disclaimer : Artikel, gambar ataupun video 
yang ada di website ini terkadang berasal dari berbagai sumber media 
lain, dan Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber lain tersebut.
 
 
 
No comments:
Write komentar