| 
A | 
NEGARA | 
 | 
 | 
 | 
  | 
1 | 
Pada suatu tempat yang jauh di “Samudera Atlantik” (pemahaman
  Yunani kuno) | 
24e | 
 | 
“Samudera Atlantik” dalam pemahaman Yunani kuno adalah seluruh
  samudera di dunia. | 
  | 
2 | 
Lebih besar dari gabungan “Libya” dan “Asia” (Asia Kecil)
  (pemahaman Yunani kuno) | 
24e | 
108e | 
Luas Sundalandia adalah lebih besar daripada luas gabungan Libya
  dan Asia Kecil.  | 
  | 
3 | 
Jalan menuju pulau-pulau lain | 
24e | 
 | 
Di sebelah timur Sundalandia terdapat banyak pulau (Sulawesi,
  Nusatenggara, Maluku, Papua, Mindanau, Luzon). | 
  | 
4 | 
Dapat mencapai benua di seberangnya yang meliputi samudera yang
  sebenarnya | 
24e | 
 | 
Benua Sahul (gabungan Australia dan Papua) terdapat di seberang
  Sundalandia. | 
  | 
5 | 
Bentang daratan seluruh negeri, di wilayah pada sisi samudera, menjulang tinggi dan terjal | 
 | 
118a | 
Pegunungan dan gunung-gunung di Pulau Jawa dan Sumatera
  berada di sisi samudera. | 
  | 
6 | 
Sebuah bukit kecil dan dataran yang rata dan luas dekat laut,
  dapat dicapai kapal dan perahu dari laut; saluran air pada dataran yang
  dialirkan menuju laut | 
 | 
113c, 113e, 118d | 
Sebuah pulau di Laut Jawa pada 11.600 tahun yang lalu | 
  | 
7 | 
Di seberang tugu batas, orang Yunani menyebutnya “Tugu Herakles” | 
24e, 25c | 
108e, 114b | 
Tugu-tugu batas yang dihiasi dengan muka Batara Kala | 
  | 
8 | 
Didepan sebuah selat | 
24e, 25a | 
 | 
Selat antara Pulau Madura dan Kalimantan pada 11.600 tahun yang
  lalu | 
  | 
9 | 
Laut yang dikelilingi oleh benua tak terbatas | 
25a | 
 | 
Laut Jawa pada 11.600 tahun yang lalu | 
  | 
10 | 
Ada beberapa pulau di laut | 
24e | 
114c | 
Pulau-pulau di Laut Jawa pada 11.600 tahun yang lalu | 
  | 
11 | 
Beriklim dua musim – “panas” (kemarau) dan “dingin” (hujan) | 
 | 
112d, 118e | 
Sundalandia terdapat pada daerah iklim tropis yang memiliki 2
  musim. | 
  | 
12 | 
Mata air panas dan dingin | 
 | 
113e, 117a | 
Sundalandia terdapat pada daerah
  vulkanik paling aktif di dunia, banyak terdapat mata air panas (dan dingin). | 
  | 
13 | 
Berlimpah air berkat curah hujan yang tinggi | 
 | 
111c | 
Sundalandia dikelilingi oleh lautan,
  menerima sinar matahari yang lebih dan banyak pegunungan sehingga curah
  hujannya tinggi. | 
  | 
14 | 
Iklim dengan suhu udara yang amat nyaman | 
 | 
111e, 112d | 
Sundalandia berada di daerah tropis, pada 11.600 tahun lalu
  memiliki suhu udara hanya 2 – 3° C lebih dingin dari sekarang sedangkan di
  daerah non tropis jauh lebih dingin.  | 
  | 
15 | 
Tanahnya subur, terbaik untuk pertanian dan peternakan | 
 | 
111e, 113c | 
Sundalandia terkenal dengan kesuburan
  tanahnya akibat banyaknya gunung berapi dan curah hujan yang tinggi,
  menjadikan pertumbuhan penduduk yang tinggi. | 
  | 
16 | 
Keragaman flora dan fauna yang sangat luas | 
 | 
114e, 115a, 115b | 
Sundalandia memiliki keragaman dan endemisitas
  flora dan fauna yang sangat tinggi. | 
  | 
17 | 
Gajah, kuda, “banteng” dan lumba-lumba | 
 | 
114e, 116e, 117c – 117e, 119b, 119d – 120a | 
Gajah, kuda, banteng/kerbau dan lumba-lumba terdapat di
  Sundalandia. | 
  | 
18 | 
Berlimpah makanan untuk mempertahankan peradaban dan menciptakan
  angkatan perang (sekitar 20 juta orang) | 
 | 
111e, 118e, 119a | 
Tanah subur, air melimpah dan sinar
  matahari tinggi di Sundalandia menjadikan berlimpah makanan, berlebih untuk
  dikonsumsi oleh 20 juta orang, tidak mungkin ada di bagian dunia yang lain. | 
  | 
19 | 
Peradaban yang maju pada zamannya | 
24e, 25a | 
 | 
Jumlah penduduk yang tinggi dan
  ketersedian bahan yang berlimpah akan menciptakan teknologi, seperti
  pembuatan kapal, benteng, peralatan tempur dan bangunan monumental. | 
  | 
20 | 
Gempabumi dan “banjir” dari laut (tsunami) | 
25c, 25d | 
108e, 111a, 112a | 
Sundalandia merupakan daerah dengan
  frekuensi dan intensiatas gempabumi dan tsunami yang tertinggi di dunia. | 
  | 
21 | 
Terbenam tak henti-hentinya (kenaikan muka air laut
  pasca-glasial) | 
 | 
111b, 111c | 
Sundalandia pada 11.600 tahun yang lalu
  (periode pasca-glasial) mengalami kenaikan permukaan laut yang cepat, pada
  akhir Dryas Muda. | 
  | 
22 | 
Laut di lokasi ibukota Atlantis “sekarang” (waktu Solon) tidak
  dapat dilewati dan ditembus karena adanya  “karang tanah liat” (terumbu
  karang), yang disebabkan oleh “penurunan” pulau (kenaikan muka air laut) | 
25d | 
 | 
Tenggelamnya bangunan-bangunan terbuat
  dari batu menyebabkan tumbuhnya terumbu karang, banyak terdapat di Laut Jawa. | 
  | 
23 | 
“Kota Atlantis” sekarang berada dibawah laut | 
25d | 
 | 
Permukaan Laut Jawa dalam waktu 11.600
  tahun terakhir telah naik setinggi kurang lebih 60 meter. | 
  | 
B | 
HASIL BUMI (“BUAH”) | 
 | 
 | 
 | 
  | 
24 | 
Dua kali panen setiap tahun, di “musim dingin” (musim hujan) diairi oleh
  hujan dan di “musim panas” (musim kemarau) oleh irigasi dari kanal | 
 | 
118e | 
Praktek pertanian padi yang asli di Asia Tenggara adalah tadah
  hujan pada musim hujan dan irigasi sederhana dari sungai pada musim kemarau,
  yang menghasilkan 2 kali panen dalam setahun. | 
  | 
25 | 
Akar-akaran, daun-daunan, kayu-kayuan dan esens disuling dari
  “buah” dan bunga | 
 | 
115a | 
Asia Tenggara terkenal di dunia dengan
  rempah-rempahnya, termasuk minyak rempah-rempah. Juga terkenal dengan bumbu
  dan jamu dari rempah-rempah. | 
  | 
26 | 
“Buah” yang dibudidayakan, dikeringkan, untuk makanan dan
  lainnya, yang digunakan sebagai makanan pokok – berbentuk butir | 
 | 
115a | 
Beras | 
  | 
27 | 
“Buah” yang memiliki kulit keras, airnya dapat diminum, ada
  dagingnya dan dapat digunakan sebagai minyak urapan  | 
 | 
115b | 
Kelapa | 
  | 
28 | 
Sejenis kacang-kacangan, yang memberikan kesenangan dan hiburan | 
 | 
115b | 
Kopi | 
  | 
29 | 
“Buah” yang dibusukkan dengan dipelihara, yang kita gunakan
  sebagai cuci mulut setelah makan malam | 
 | 
115b | 
Tape atau tapai | 
  | 
30 | 
Menakjubkan dan dalam kelimpahan tak terbatas | 
 | 
115b | 
Hasil bumi yang berlimpah di Sundalandia | 
  | 
C | 
DATARAN LUAS DEKAT IBUKOTA | 
 | 
 | 
 | 
  | 
31 | 
Di dekat dan di sekitar kota terdapat dataran sangat luas | 
 | 
118a | 
Dataran luas di Kalimantan bagian
  selatan pada 11.600 tahun yang lalu | 
  | 
32 | 
Dikelilingi oleh pegunungan yang menurun menuju laut | 
 | 
118a | 
Bagian utara dan timur dataran
  dikelilingi oleh Pegunungan Muller-Schwaner dan Pegunungan Meratus.  | 
  | 
33 | 
Halus dan rata | 
 | 
118a | 
Datarannya adalah hampir datar dan rata,
  tanpa adanya gundukan yang berarti. Saat ini, pasang surut laut dapat
  mencapai sejauh 160 km masuk ke sungai-sungainya. | 
  | 
34 | 
Bentuk umumnya adalah persegi panjang dan lonjong | 
 | 
118a, 118c | 
Dataran tersebut berbentuk persegi
  panjang dan lonjong. | 
  | 
35 | 
Membentang dalam arah memanjang 3.000 stadium (± 555 km),
  melintang 2.000 stadium (± 370 km) | 
 | 
118a | 
Ukurannya adalah sama persis, yaitu ± 555 km
  memanjang dan ± 370
  km melintang. | 
  | 
36 | 
Mengarah ke selatan, terlindung dari utara | 
 | 
118b | 
Mengarah ke selatan ke laut Jawa dan
  terlindung oleh pegunungan di utaranya. | 
  | 
37 | 
Dikelilingi oleh sederetan pegunungan besar dan kecil yang
  indah; terdapat desa-desa dan rakyat yang makmur | 
 | 
118b | 
Pegunungan Muller-Schwaner dan Meratus
  terdiri dari bukit-bukit besar dan kecil. Didalam dataran terdapat desa-desa
  yang makmur tersedia oleh alam. | 
  | 
38 | 
Sungai, rawa dan sabana  – persediaan makanan yang berlimpah
  untuk semua hewan, liar atau jinak | 
 | 
118b | 
Pada dataran terdapat sungai-sungai,
  rawa-rawa dan sabana-sabana, serta fauna yang sangat beragam.  | 
  | 
39 | 
Berbagai macam kayu – berlimpah untuk bermacam-macam karya | 
 | 
118b | 
Pulau Kalimantan sebagian besar terdiri
  dari hutan, dengan kayu berkualitas yang beragam. | 
  | 
D | 
SALURAN AIR DALAM DATARAN | 
 | 
 | 
 | 
  | 
 | 
Saluran keliling | 
 | 
 | 
 | 
  | 
40 | 
Luar biasa besarnya, tak diduga bahwa itu buatan | 
 | 
118c | 
Sungai-sungai di Kalimantan bagian
  selatan (Barito, Kapuas, Murung, Kahayan dan Sebangau) ukurannya cukup besar. | 
  | 
41 | 
Dalamnya 100 kaki (± 30 m), lebarnya 1 stadium (± 185 m),
  panjangnya 10.000 stadium (± 1.850 km) | 
 | 
118c | 
Kapasitas (dilihat dari luas penampang)
  sungai-sungai tersebut adalah rata-rata 5.600 m2, sesuai dengan
  gambaran Plato yaitu 5.500 m2. Keliling dataran pada 11.600 tahun
  yang lalu adalah sama persis, yaitu ± 1.850 km. | 
  | 
42 | 
Mendapatkan aliran dari pegunungan | 
 | 
118d | 
Bersumber dari Pegunungan
  Muller-Schwaner dan Meratus | 
  | 
 | 
Saluran pedalaman dan terusan | 
 | 
 | 
 | 
  | 
43 | 
Lurus, lebarnya sekitar 100 kaki (30 m), intervalnya sekitar 100
  stadia (18,5 km) dan bermuara kedalam saluran keliling | 
 | 
118d | 
Sungai-sungai di Kalimantan bagian
  selatan secara umum adalah lurus dan sejajar mengalir kearah selatan.
  Intervalnya adalah sekitar 20 km, mendekati gambaran Plato yaitu sekitar 18.5
  km. | 
  | 
44 | 
Terusan digali dari saluran pedalaman yang satu ke yang lain | 
 | 
118e | 
Terusan-terusan yang menghubungkan antar
  sungai-sungai besar terdapat pada dataran, dikenal dengan istilah “anjir”
  atau “antasan”. | 
  | 
45 | 
Digunakan untuk mengangkut kayu dan hasil bumi menggunakan kapal | 
 | 
118e | 
Sampai saat ini masih digunakan sebagai
  sarana transportasi. | 
  | 
 | 
Saluran irigasi | 
 | 
 | 
 | 
  | 
46 | 
Menyadap dari saluran yang lain | 
 | 
118e | 
Sistem irigasi di Kalimantan bagian
  selatan, dikenal dengan sistem “anjir”, menyadap dari sungai atau anjir
  untuk mengairi sawah. | 
  | 
47 | 
Mengairi lahan di “musim panas” (musim kemarau) sementara di
  “musim dingin” (musim hujan) mendapatkan air dari hujan, menghasilkan dua
  kali panen dalam setahun | 
 | 
118e | 
Pertanian sistem anjir adalah
  gabungan sawah tadah hujan dan irigasi, menghasilkan 2 kali panen dalam
  setahun. | 
  | 
E | 
MINERAL DAN BATUAN | 
 | 
 | 
 | 
  | 
48 | 
“Kuningan”/”perunggu” (tembaga, timah dan seng) | 
 | 
116b, 116c | 
Mineral pembentuk kuningan dan perunggu (tembaga, timah dan seng)
  berlimpah di Sundalandia. | 
  | 
49 | 
Timah | 
 | 
116b, 116c | 
Timah berlimpah di Sundalandia | 
  | 
50 | 
“Orichalcum”, mineral lebih berharga dari apa pun kecuali emas, gemerlap, berwarna merah,
  sumberdayanya melimpah | 
 | 
114e, 116c, 116d | 
Zirkon berlimpah di Kalimantan bagian
  selatan dan barat, dapat dibuat menjadi batu permata yang bernilai tinggi,
  kedua setelah emas, gemerlap. Zirkon merah disebut hyacinth. | 
  | 
51 | 
Emas | 
 | 
114e, 116c, 116d, 116e | 
Emas sangat berlimpah di Kalimantan
  bagian selatan dan di Sundalandia pada umumnya. | 
  | 
52 | 
Perak | 
 | 
116d, 116e | 
Perak berlimpah di Sundalandia. | 
  | 
53 | 
Batu-batunya berwarna hitam, putih dan merah | 
 | 
116a, 116b | 
Batuan di Pulau Bawean (prototip Pulau
  Atlantis) adalah berwarna hitam/abu-abu (basa), putih (asam) dan merah (oksida
  besi). | 
  | 
54 | 
Batuannya dapat dilubangi untuk dermaga ganda | 
 | 
116a, 116b | 
Pulau Bawean terdiri dari batuan beku
  yang keras dan kuat. | 
  | 
F | 
MITOS DAN ADAT-ISTIADAT | 
 | 
 | 
 | 
  | 
55 | 
“Poseidon” (dewa laut atau air, penata hukum) | 
 | 
113c – 113e, 116c, 116d, 117b, 119c, 119d | 
Dewa Baruna (dewa laut atau air, penata hukum) | 
  | 
56 | 
“Herakles” (anak dewa tertinggi Zeus, kelahirannya tidak senonoh, memiliki selera
  yang tak terpuaskan, sangat kasar, brutal dan keras) | 
24e, 25c | 
108e, 114b | 
Batara Kala (anak dewa tertinggi Batara Guru, kelahirannya tidak
  senonoh, memiliki selera yang tak terpuaskan, sangat kasar, brutal dan keras) | 
  | 
57 | 
Korban “banteng” (kerbau) | 
 | 
119d – 120c | 
Upacara adat korban kerbau banyak
  terdapat di Asia Tenggara dan Tengah, antara lain dalam masyarakat Dayak,
  Toraja, Sumba dan Batak. | 
  | 
58 | 
Candi atau piramida (punden berundak) | 
 | 
116c, 116d, 116e, 117c, 119c | 
Punden berundak adalah budaya asli
  Sundalandia dan Austronesia pada umumnya. | 
  | 
59 | 
Aktifitas maritim | 
 | 
114d, 115c – 116a, 117d, 117e, 119b | 
Sundalandia dan Austronesia pada umumnya
  terkenal dengan budaya maritimnya. | 
  | 
60 | 
Transportasi air | 
 | 
118e | 
Budaya perahu dan kapal adalah budaya
  khas Nusantara.  |