Cara Cek Penerima Bansos dan PBI JK BPJS Kesehatan terbaru November 2025
Cara Cek Penerima PBI JK BPJS Kesehatan November 2025, Klik cekbansos.kemensos.go.id
| https://cekbansos.kemensos.go.id/ |
Informasi Terkini dan Teraktual
Cara Cek Penerima PBI JK BPJS Kesehatan November 2025, Klik cekbansos.kemensos.go.id
| https://cekbansos.kemensos.go.id/ |
Jakarta, 10 Oktober 2025 – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam rapat paripurna terbaru pada hari ini. Pengesahan ini membawa angin segar bagi proses pengalihan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), dengan tahap kedua implementasi yang akan dimulai pada Maret 2025.
Sejak pengesahan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2024 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, pemerintah telah mendorong pengalihan PPPK ke PNS untuk memberikan kepastian kerja dan meningkatkan kualitas aparatur sipil negara (ASN). Pada 2024, sekitar 300.000 PPPK telah dialihkan statusnya, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan. Data terbaru dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menunjukkan bahwa total PPPK aktif mencapai 1,1 juta orang, dengan fokus pengalihan pada mereka yang telah bekerja minimal 3 tahun dan memiliki nilai kinerja unggul.
Perkembangan terkini menunjukkan bahwa pengalihan ini menjadi prioritas dalam agenda reformasi birokrasi Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan efisiensi dan profesionalisme ASN. Pada awal 2025, pemerintah telah mengalokasikan anggaran tambahan sebesar Rp 15 triliun dari APBN untuk mendukung proses ini, termasuk pelatihan dan tunjangan transisi.
Rapat paripurna DPR pada 10 Februari 2025, yang dihadiri oleh seluruh fraksi, membahas dan mengesahkan RUU ASN setelah melalui pembahasan intensif di Komisi II. Menteri PANRB, Agus Fatoni, hadir sebagai saksi ahli dan menyampaikan bahwa pengesahan ini akan mempercepat pengalihan PPPK.
Pengesahan RUU ASN: RUU disahkan dengan 450 suara setuju, 20 abstain, dan 5 menolak. Undang-undang ini mengatur pengalihan PPPK ke PNS secara bertahap hingga 2028, dengan target 700.000 PPPK dialihkan pada 2025-2026.
- Tahap Kedua Implementasi: Mulai Maret 2025, pengalihan akan difokuskan pada PPPK di daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar) dan sektor strategis seperti pertahanan, keamanan, dan infrastruktur. PPPK yang telah lulus tes kompetensi akan langsung dialihkan tanpa tes ulang.
- Kriteria dan Prioritas: Pengalihan berlaku untuk PPPK dengan masa kerja 2-5 tahun, nilai kinerja minimal B, dan tidak ada catatan disiplin. Prioritas diberikan kepada PPPK di jabatan fungsional seperti dokter, guru, dan teknisi.
- Pengawasan dan Transparansi: DPR menambahkan pasal tentang pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk mencegah korupsi. Fraksi PDI-P mengusulkan mekanisme pengaduan online, yang diterima dan akan diintegrasikan.
- Anggaran Tambahan: Komisi II menyetujui revisi anggaran untuk menyediakan insentif bagi PPPK yang dialihkan, termasuk kenaikan gaji sebesar 10-15% sesuai golongan.
Ketua DPR Puan Maharani menyatakan, "Pengesahan RUU ASN ini adalah langkah maju untuk membangun ASN yang profesional dan berintegritas. Kami berkomitmen untuk memastikan proses ini adil dan merata di seluruh Indonesia."
Pengamat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Rina Sari, mengatakan bahwa pengesahan ini akan mengurangi turnover pegawai dan meningkatkan produktivitas. Namun, tantangan seperti keterbatasan anggaran di daerah miskin dan potensi overload administrasi perlu diatasi. "Pemerintah harus memprioritaskan digitalisasi proses untuk efisiensi," katanya.
Proses pengalihan diperkirakan akan melibatkan 500.000 PPPK pada 2025, dengan total pengalihan penuh mencapai 1 juta orang dalam beberapa tahun. PPPK yang tidak memenuhi syarat akan diberikan opsi kontrak tetap atau program pensiun.
Untuk update lebih lanjut, kunjungi situs resmi DPR RI atau Kementerian PANRB. Berita ini berdasarkan laporan resmi rapat paripurna DPR dan pernyataan pemerintah per 10 Februari 2025.
(Sumber: Sekretariat DPR RI, Kementerian PANRB)
Dibutuhkan metode pembelajaran bagi siswa yang tidak hanya mencakup proses berpikir kritis, namun juga menerapkan kerangka analisis dan kolaborasi.
Dimana siswa akan mengintegrasikan proses dan konsep dalam konteks dunia nyata dari ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa dan matematika yang mendorong pengembangan keterampilan dan kompetensi untuk belajar di sekolah, karir, dan dalam kehidupan profesionalnya.
Gambaran tersebut dikenal dengan metode pembelajaran STEM, yang mengaplikasikan pilar ilmu pengetahuan, teknologi, engineering dan matematika dalam proses pembelajarannya. Untuk mengetahui rincian mengenai STEM dan penerapannya di Global Sevilla, berikut kami sajikan penjelasannya bagi Anda.
Definisi STEM
STEM merupakan akronim dari Science, Technology, Engineering, and Mathematics yang merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana didalamnya terdapat integrasi empat subjek yaitu sains, teknologi, teknik, dan matematika. Keempat bidang ilmu tersebut dapat membuat pengetahuan menjadi lebih bermakna apabila diintegrasikan dalam proses pembelajaran (Torlakson, 2014).
STEM berfokus pada pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang nyata, gabungan dari empat disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, dan matematika dalam pendekatan interdisipliner dan diterapkan berdasarkan konteks dunia nyata dan pembelajaran berbasis masalah (Giyanto, 2020).
STEM bukan sekadar singkatan dari empat mata pelajaran. Ini adalah pendekatan pembelajaran terpadu yang menekankan pada:
* Pemecahan Masalah: Fokus pada menyelesaikan masalah dunia nyata.
* Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL): Anak belajar dengan melakukan proyek, bukan hanya menghafal.
* Keterampilan Abad 21: Mengasah kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi.
* Hubungan Antar Disiplin Ilmu: Menunjukkan bagaimana sains, teknologi, teknik, dan matematika saling terkait dalam kehidupan sehari-hari.
Model Pembelajaran STEM yang Efektif untuk Anak
Berikut adalah kerangka model yang dapat diterapkan di rumah maupun di sekolah:
1. Fase Persiapan: Menciptakan Lingkungan Belajar yang Tepat
* Mindset "Bertanya dan Mencoba": Ubah mindset dari "takut salah" menjadi "ayo coba dan lihat apa yang terjadi". Kegagalan adalah bagian dari proses belajar.
* Sumber Daya Sederhana: Anda tidak perlu lab canggih. Manfaatkan barang bekas seperti botol plastik, kardus, sedotan, lem, selotip, dan mainan yang bisa dibongkar pasang.
* Akses ke Teknologi Dasar: Tablet atau komputer dengan akses internet untuk mencari informasi, tutorial, atau menggunakan software/apps edukasi sederhana.
2. Model Siklus Pembelajaran STEM (5 Fase)
Fase ini dapat diulang untuk setiap proyek atau tantangan baru.
Fase 1: TANYA (Pertanyaan Pemantik)
* Tujuan: Membangkitkan rasa ingin tahu.
Contoh:
"Bagaimana cara membuat jembatan dari kertas yang bisa menahan beban?"
"Bisakah kita membuat lampu lava sendiri?"
"Mengapa pesawat kertas yang satu terbang lebih jauh dari yang lain?"
Fase 2: RANCANG (Perencanaan dan Brainstorming)
* Tujuan: Melatih perencanaan dan berpikir kritis.
* Aktivitas: Diskusikan ide, buat sketsa desain, prediksi hasilnya, dan tuliskan langkah-langkah yang akan dilakukan. Biarkan anak menuangkan semua idenya tanpa disensor.
Fase 3: CIPTAKAN (Pembuatan dan Eksperimen)
* Tujuan: Melatih keterampilan motorik halus, kesabaran, dan pemecahan masalah secara langsung.
* Aktivitas: Anak mulai membangun, merakit, dan mencoba idenya. Di sinilah proses "coba-gagal-coba lagi" terjadi. Pendamping bertugas memandu, bukan memberi solusi instan.
Fase 4: UJI dan ANALISIS (Pengujian dan Refleksi)
* Tujuan: Melatih analisis dan evaluasi.
* Aktivitas: Uji ciptaannya. Apakah jembatannya kuat? Apakah lampu lava-nya bekerja? Diskusikan hasilnya: "Mengapa bisa begitu?" "Apa yang bisa diperbaiki?" "Bagaimana jika kita ubah bahannya?"
Fase 5: KOMUNIKASIKAN (Presentasi dan Berbagi)
* Tujuan: Melatih kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi.
* Aktivitas: Minta anak untuk mempresentasikan proyeknya kepada keluarga atau teman. Ceritakan proses, tantangan, dan apa yang telah dipelajari.
Contoh Penerapan Model dalam Proyek Sederhana
Proyek: "Membangun Menara Tahan Gempa"
1. TANYA: "Bagaimana para insinyur membangun gedung yang tidak mudah roboh saat gempa?"
2. RANCANG: Beri bahan (spaghetti, marshmallow, atau stik es krim dan lem). Minta anak menggambar desain menaranya. Diskusikan struktur mana yang kuat: segitiga atau persegi?
3. CIPTAKAN: Anak mulai membangun menara sesuai desainnya.
4. UJI dan ANALISIS: Goyangkan meja (simulasi gempa). Apakah menaranya roboh? Diskusikan mengapa ia roboh/tetap berdiri. "Apa yang bisa kita perbaiki untuk membuatnya lebih kuat?"
5. KOMUNIKASIKAN: Minta anak menjelaskan desainnya, mengapa memilih struktur itu, dan pelajaran apa yang didapat.
Peran Orang Tua dan Guru dalam Model STEM
Jadi Fasilitator, Bukan Instruktur: Tugas Anda adalah memandu, memberikan sumber daya, dan mengajukan pertanyaan terbuka, bukan memberi jawaban.
Ajukan Pertanyaan "Bagaimana" dan "Mengapa":
"Bagaimana kamu bisa membuatnya lebih stabil?"
"Mengapa kamu memilih bahan ini?"
Hargai Proses, Bukan Hanya Hasil Akhir: Pujilah usaha, ketekunan, dan kreativitas anak, bahkan jika proyeknya belum "berhasil".
Hubungkan dengan Kehidupan Nyata: Tunjukkan koneksi antara proyek mereka dengan profesi di dunia nyata. "Ilmu yang kamu pakai tadi sama seperti yang digunakan oleh arsitek!"
Manfaat Penerapan Model STEM
1. Peningkatan Keterampilan Kognitif: Berpikir kritis, logika, dan kreativitas berkembang pesat.
2. Motivasi Belajar yang Tinggi: Anak menjadi lebih aktif dan bersemangat karena merasa memiliki kendali atas pembelajarannya.
3. Penguatan Keterampilan Sosial: Kolaborasi dalam proyek melatih kerja sama, komunikasi, dan empati.
4. Kesiapan Menghadapi Masa Depan: Anak dibekali dengan keterampilan yang paling dibutuhkan di abad 21.
5. Pemahaman Konsep yang Lebih Mendalam: Dengan mengalami langsung, anak memahami konsep ilmiah dan matematika bukan sebagai rumus hafalan, tetapi sebagai alat untuk memecahkan masalah.
Kesimpulan
Model belajar STEM adalah perubahan paradigma dari pembelajaran pasif (mendengarkan dan menghafal) menjadi aktif (menciptakan dan mengeksplorasi). Dengan menerapkan model berbasis proyek dan pertanyaan ini, kita tidak hanya memperbaiki kualitas belajar anak, tetapi juga membekali mereka dengan mentalitas dan keterampilan untuk menjadi pemecah masalah dan inovator di masa depan.
Mulailah dengan proyek-proyek kecil, sederhana, dan yang paling penting, bersenang-senanglah bersama anak dalam proses belajarnya!
*Oleh : Sutrisna Wijaya (Founder Harian Guru)
Jakarta, 1 Oktober 2025, Ini yang ditunggu bagi guru hebat dan berprestasi, berikut Paparan Penghargaan dari Kemendikdasmen yang diberikan kepada Tokoh Masyarakat dan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) atas komitmen, inovasi, dan dedikasi melalui praktik terbaik sesuai perannya secara berkelanjutan yang berdampak nyata bagi murid dengan pembelajaran yang memuliakan, berkesadaran, bermakna dan menggembirakan; bagi lingkungan belajar, komunitas sekolah, masyarakat serta pendidikan secara keseluruhan. Anugerah GTK 2025 tidak hanya menjadi wadah apresiasi, tetapi juga sarana untuk memperkuat budaya berbagi praktik baik, mendorong keteladanan, dan memperluas inspirasi dalam upaya bersama membangun masa depan pendidikan Indonesia.
Berikut paparannya:
| Foto : Kepala BKN |
JPNN.com - Sebuah pernyataan yang dinilai elit, diskriminatif, dan menusuk hati ribuan tenaga honorer terlontar dari pejabat tertinggi yang justru seharusnya menjadi pelindung mereka: Prof. Zudan Arif Fakhrullah, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Dalam sebuah video TikTok yang kini viral dan memicu badai kemarahan, Zudan dengan santainya membeberkan hierarki kasta pegawai negeri versinya. Dengan logika yang menyakitkan, ia menyatakan bahwa PNS adalah "jenjang karier yang asli", sementara rekan-rekan mereka dari jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hanyalah "tenaga siap pakai" yang fungsinya cuma untuk "mengisi kekosongan sementara".
Bayangkan betapa pedihnya mendengar hal ini. Para PPPK yang selama ini bekerja keras, memikul beban yang sama, bahkan seringkali di posisi yang lebih berat, tiba-tiba dianggap hanya sebagai "penyambung nyawa" atau "cadangan darurat" bagi para PNS. Status mereka, dalam pandangan sang bos BKN, tidak lebih dari sekadar penambal lobang yang suatu saat bisa dicabut dan dibuang.
Ini bunyi pernyataan kontroversial yang memicu amarah itu:
“Jadi, PPPK itu tenaga siap pakai untuk mengisi kekosongan sementara di PNS. Tenaga siap pakai untuk mengisi kekosongan sementara,”
Prof. Zudan Arif Fakhrullah, Kepala BKN:
Kata-kata "siap pakai" dan "sementara" itulah yang terasa seperti pisau belati. Seolah-olah mereka bukanlah manusia dengan jenjang karier dan masa depan, melainkan sekadar tool atau alat yang bisa dipakai dan disingkirkan. Lantas, di mana janji negara tentang penghargaan terhadap kinerja? Di mana keadilan bagi mereka yang telah mengabdi puluhan tahun sebagai honorer sebelum akhirnya lolos PPPK?
Akibatnya, komunitas dan forum PPPK di seluruh Indonesia menyatakan kekecewaan dan kemarahan yang mendalam. Mereka merasa tidak hanya disingkirkan, tetapi juga dihinakan secara institusional oleh orang nomor satu di lembaga yang mengurusi kepegawaian.
Fadlun Abdillah, Ketum Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Nusantara (FKBPPPN), menyampaikan protes kerasnya:
"Pernyataan Prof. Zudan akan menjadi polemik besar. Ini sangat merendahkan. Masa PPPK dianggap rendah begitu? Kami bekerja sama kerasnya, menanggung beban yang sama, tapi di mata beliau kami hanya 'tukang isi kekosongan'? Ini penghinaan yang sistematis!"
Pernyataan ini bukan hanya salah, tetapi berbahaya. Ia berpotensi memecah belah solidaritas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan mengubur harapan ribuan tenaga honorer yang berjuang mati-matian untuk lolos seleksi PPPK, yang mereka kira adalah jalan menuju pengakuan yang setara.
Pertanyaannya sekarang: Apakah ini adalah kebijakan resmi pemerintah? Apakah pemerintah melalui BKN memang sengaja menciptakan sistem kasta di dalam birokrasinya sendiri, dimana satu kelompok dianggap "asli" dan kelompok lainnya hanyalah "warga kelas dua" yang statusnya selalu di ujung tanduk?
Rakyat menunggu klarifikasi dan permintaan maaf. Bukan hanya atas kata-katanya, tetapi atas mentalitas dan mindset diskriminatif yang justru bersemayam di pucuk pimpinan lembaga yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam mewujudkan keadilan bagi seluruh pegawai.
Sumber : JPNN.com
PANDEGLANG – Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan wawasan pendidik di kancah internasional, sejumlah guru dari Pandeglang mengikuti program Asia Lecturer & Teacher Community (ALTC) Study Exchange di Thailand. Kegiatan berlangsung selama empat hari, dari tanggal 2 hingga 5 September 2025.
Program pertukaran edukasi ini difasilitasi oleh ALTC dan kerjasama dengan Universitas Bina Bangsa Serang untuk menciptakan jaringan antar pendidik di Asia dan membuka peluang kolaborasi. Delegasi guru dari Pandeglang mendapatkan pengalaman berharga dengan mengunjungi tiga institusi pendidikan tinggi ternama di Thailand. Delegasi guru Pandeglang diwakili oleh Endi Sutrisna, S.Sos.,S.Pd. (SDN Citeureup 3), Dethia HS Suci Nurani, S.Pd. (SDN Cigeulis 1), A.Syarah,S.Pd. (SDN Banjarwangi), Mela Pebriana Sari, S.Pd.I (SDN Cadasari 3), Marpuah, S.Ag. (SMPN 1 Cigeulis), Rosi Novelia Cahyani, S.Pd. (SDN Kertasana 2), Minarti, S.Pd. (SDN Sukajadi 2).
Tiga kampus yang dikunjungi adalah:
* Universitas Chandrakasem Rajabhat (CRU)
* Kasem Bundit University (KBU)
* Krirk University
Kunjungan ke setiap kampus diisi dengan agenda yang padat dan bermanfaat, seperti tour kampus, observasi langsung metode pengajaran, diskusi dengan fakultas setempat, serta workshop tentang inovasi pendidikan dan pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran.
“Ini adalah pengalaman yang sangat membuka mata. Kami bisa melihat langsung bagaimana sistem pendidikan Thailand berjalan, metode pengajaran yang aplikatif, dan budaya akademik yang berbeda. Hal-hal ini akan kami bawa pulang dan coba adaptasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas masing-masing di Pandeglang,” ujar Endi Sutrisna sebagai guru peserta.
Keikutsertaan guru-guru Pandeglang dalam program bergengsi ini menunjukkan komitmen para guru secara mandiri dalam dunia pendidikan untuk terus mendorong peningkatan kualitas pembelajaran dan prestasi lulusan, yang pada akhirnya akan berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan bagi siswa-siswi di Kabupaten Pandeglang tentunya.
Kontributor : M.Dikri Maulana

![]() |
| Workshop Soft Skill |
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kelompok Panimbang dari Universitas Bina Bangsa sukses menyelenggarakan Workshop Pengembangan Soft Skill dan Kecerdasan Emosional bagi remaja di SMAN 9 Pandeglang. Kegiatan yang digelar pada Jumat, 8 Agustus 2025 ini bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan sosial dan pengelolaan emosi untuk mencegah perilaku kenakalan remaja yang saat ini begitu merebak.
Kegiatan dibuka oleh Wakasek Kurikulum SMAN 9 Pandeglang,
Ari Nurhadi Siregar, M.Pd. Dalam sambutanya mengucapkan terima kasih dan
selamat datang atas keikutsertaan dalam kegiatan ini yang di selenggarakan PKM
Pascasarjana Universitas Bina Bansga, Dalam sampain beliau saat ini sangat
banyak kasus tentang kenakalan remaja, kekerasaan dan bullying di generasi GenZ,
semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk bisa menghindari hal-hal tersebut.
Di lanjutkan oleh Perwakilan Kelompok PKM Panimbang, Nono
Suhada, S,Pd. Beliau menyampaikan anak yang pintar dan berpotensi yang memilki
kelemahaan dalam sosial emosional, soft skill meruapakan hal yang penting dalam
mengantarkan kita kepada kesuskesan di masa depan. Kegiatan ini bisa
menyadarkan kita pentingnnya bersikap dengan cara yang baik dan benar. Kita
berharap pada aspek religi (agama) tetap ditingkatkan untuk memberi batas.
Workshop dihadiri 42 Pelajar SMAN 9 Pandeglang dengan
menghadirkan pemateri Fasilitator Guru Penggerak Endi Sutrisna,
S.Sos.,S.Pd.,Gr. beserta Marpuah, S.Pd. dan Nono Suhada, S.Pd., selaku
narasumber Kenakalan Remaja, serta praktisi pengembangan pendidikan dasar
Dethia HS Suci Nurani, S.Pd.,Gr. Melalui sesi interaktif peserta diajak
memahami pentingnya komunikasi asertif, empati, manajemen stres, serta
pengambilan keputusan positif. Metode pelatihan mencakup diskusi kasus,
simulasi situasi konflik, dan permainan peran untuk melatih respons emosional.
"Kenakalan remaja sering berawal dari ketidakmampuan
mengelola emosi dan tekanan sosial. Melalui soft skill dan kecerdasan
emosional, remaja bisa mengatasi masalah tanpa kekerasan atau pelarian negatif,"
tegas Endi Sutrisna dalam paparannya.
Dosen Pembimbing KKM Panimbang Dr. Mutoharoh, M.Si., dan
Dosen Pendamping Lapangan PKM Kelompok Panimbang, Dr. Andi Hestriningsih,M.M.,
menyatakan kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat
berbasis pendidikan karakter. "Kami ingin remaja Pandeglang tumbuh sebagai
generasi resilien yang mampu menghadapi tantangan dengan bijak," ujarnya.
Peserta seperti Gita Resti (16) mengaku workshop memberi perspektif baru:
"Saya belajar cara menenangkan diri saat marah dan mencari solusi tanpa
emosi, dan bisa berkomunikasi secara baik"
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian doorprize bagi peserta
yang aktif dan mendapatkan point tertinggi dalam postes, diakhir acara dan
ditutup dengan pemberian cendera mata kepada SMAN 9 Pandeglang serta sesi doa
dan poto-poto antara narasumber dan peserta.
Kontributor : Muhamad Rizki Maulana

Pandeglang, (Indsmedia.com) – Peserta didik SDN Citereup 3 Kecamatan Panimbang berhasil lolos Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten Pandeglang selanjutnya melaju ke tingkat Provinsi Banten.
Sebelumnya sebanyak 6 Siswa SDN Citeureup 3 mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten/Kota dengan rincian 2 dicabang Matematika, 2 dicabang IPA dan 2 dicabang IPS untuk jenjang SD/MI yang berlangsung secara daring berbasis ANBK.
Adapun Peserta Didik yang berhasil sukses melaju ke tingkat provinsi tersebut atas nama Robi Maulana (Kelas V) mengikuti kompetisi untuk bidang studi IPS, di bawah binaan Bapak Endi Sutrisna, S.Sos.,S.Pd.,Gr. selaku Guru Kelas V SDN Citeureup 3.
Informasi pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2025 untuk jenjang SD/MI tingkat Kabupaten/Kota diterima melalui surat dari Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Kemendikbudristek (BPTI) Nomor 0475/J7.1/PN.00/2025 tanggal 12 Juli 2025.
Kepala SDN Citeureup 3, Mu'min Ansori, S.Pd.I. yang biasa akrab disapa pak Mu'min ini merasa bersyukur dan bangga dengan pencapaian anak-anak didiknya ini. Dirinya berharap para siswa yang lolos untuk berusaha lebih keras lagi sehingga nantinya bisa mengharumkan nama sekolah dan kabupaten di tingkat Provinsi Banten, mudah-mudahan lolos ke tingkat Nasional.
“Alhamdulillah, 1 siswa kami berhasil lolos seleksi OSN tingkat kabupaten dan masuk tahap tingkat Provinsi. Selamat berlatih terus untuk berjuang mengharumkan nama besar SDN Citeureup 3 di Tingkat Provinsi Banten bahkan ke Tingkat Nasional,” Demikian harapnya.
Dalam kesempatan ini pula Belaiu juga sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pembina OSN, Endi Sutrisna, S.Sos.,S.Pd,Gr. atas kerja kerasnya selama ini sehingga ditahun ini ada peserta didik SDN Citeureup 3 yang lolos ke tingkat Provinsi Banten. Tutupnya.
(SW)*

![]() |
| Sumber : canva.com |
Pandeglang, 12 Juni 2025 – Tingkat literasi yang rendah di Kabupaten Pandeglang menjadi perhatian serius bagi dunia pendidikan. Dari publikasi Rapor Pendidikan Tahun 2024 yang basis data diambil dari hasil ANBK 2024, Kualitas Pembelajaran kompak mengalami penurunan baik jenjang SD, SMP dan SMA/SMK, hal ini tidak terlepas kurangnya kemampuan membaca dan menulis di kalangan siswa berdampak negatif pada kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah.
Berdasarkan survei yang dilakukan di berbagai jenjang pendidikan, banyak siswa yang kesulitan memahami materi pelajaran, yang berujung pada hasil belajar yang tidak memuaskan. Para guru mengungkapkan bahwa rendahnya literasi menghambat proses pembelajaran dan inovasi pedagogis, sehingga siswa tidak dapat mencapai potensi maksimal mereka.
![]() |
| Sumber : Rapor Pendidikan Indonesia 2024 (https://data.kemendikdasmen.go.id/) |
Dengan meningkatkan literasi, diharapkan kualitas pembelajaran di Pandeglang dapat meningkat, sehingga siswa dapat bersaing dan berkontribusi lebih baik di masa depan.
Berikut upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan literasi adalah langkah penting untuk memastikan mereka memiliki keterampilan membaca dan menulis yang baik. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan literasi siswa:
1. Menyediakan Akses ke Buku:
2. Menerapkan Program Membaca Harian:
3. Menggunakan Teknologi:
4. Mengadakan Kegiatan Literasi:
5. Mendorong Diskusi dan Tanya Jawab:
6. Melibatkan Orang Tua:
7. Pelatihan untuk Guru:
8. Membaca Beragam Jenis Teks:
9. Membuat Lingkungan yang Mendukung:
10. Evaluasi dan Umpan Balik:
Semoga bermanfaat..
(SW)

![]() |
| Kontingen Kecamatan Panimbang |
PANDEGLANG – Gelaran O2SN 2025 membuat semangat siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Panimbang terlihat menyala dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Pandeglang. Mereka hadir di Stadion Badak Pandeglang saat pembukaan dan acara depile, Rabu (28/5/2025), dengan membawa harapan besar untuk meraih prestasi terbaik.
Ketua Kontingen O2SN Kecamatan Panimbang, Edi Juhaedi,S.Pd., menyampaikan timnya menargetkan semua medali di tiap cabang olahraga O2SN Kabupaten Pandeglang tahun ini. Target tersebut lahir dari hasil evaluasi performa atlet serta pencapaian selama seleksi tingkat kecamatan.
“Untuk O2SN tahun ini, kami mengincar dua emas dan dua perak. Fokus utama ada di cabang Silat, Bulutangkis, atletik, renang, karate dan Volly Mini Putri, dan kali ini kita raih walaupun bukan emas” ujar Edi Juhaedi, S.Pd., saat ditemui di sela-sela kegiatan.
![]() |
| Ketua Kontingen O2SN Panimbang |
Menurut Edi Juhaedi, keempat cabang olahraga tersebut menampilkan atlet-atlet potensial yang telah berlatih secara konsisten. Pelatih dan guru olahraga dari berbagai SD juga terus mempersiapkan para atlet dengan program latihan intensif.
“Seluruh atlet yang tergabung dalam kontingen merupakan hasil seleksi ketat di tingkat kecamatan. Para peserta melewati tahapan seleksi berjenjang untuk menjamin kualitas tim yang berlaga di tingkat kabupaten,” katanya.
Sementara itu, hasil dari lomba selama 2 hari ini, kita meraih 3 medali dari cabang Silat Putra juara 2, Atletik juara 3, dan volley mini juara 2, hal ini turut menyuarakan kebanggaan atas pencapaian kontingen kita. Target kali ini tercapai walaupun ada 3 cabang lomba yang belum kita raih akan tetapi prestasi kali ini cukup bagus, setiap tahun Kontingen Panimbang selalu raih medali, ini patut dipertahankan.
![]() |
| Tim Volly Mini |
Ia menyampaikan bahwa pihak pendamping tidak terlalu fokus pada perolehan medali. Menurutnya, pencapaian tiga besar saja sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah dan masyarakat.
“Target kami tercapai. Bisa masuk tiga besar saja sudah luar biasa. Anak-anak kami latih agar siap secara mental dan fisik,” katanya.
Melalui latihan rutin dan pembinaan yang berkelanjutan, para siswa menunjukkan perkembangan yang signifikan. Kita yakin bahwa pengalaman bertanding di tingkat kabupaten akan memperkaya mental juang dan wawasan para peserta.
![]() |
| Tim Atletik Panimbang |
Ajang O2SN juga membuka ruang kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan instansi pendidikan. Dukungan dari berbagai pihak turut mendorong semangat atlet untuk tampil optimal dan menjaga sportivitas di setiap pertandingan.
Selain mengejar prestasi, kegiatan ini juga mendorong siswa untuk mengembangkan karakter positif. Semangat fair play, kerja sama tim, dan disiplin menjadi nilai-nilai utama yang ditanamkan selama proses persiapan dan kompetisi.
Melalui O2SN, para pelajar belajar mengenal proses kompetisi sehat sejak dini. Mereka juga membangun rasa percaya diri dan mengasah potensi non-akademik yang selama ini menjadi bagian penting dari pendidikan dasar.
![]() |
| Raihan Juara Kontingen O2SN Kecamatan Panimbang |
Komitmen untuk mencetak generasi unggul pun terus terlihat dari dedikasi para guru olahraga dan pelatih. Mereka tidak hanya membina kemampuan teknis, tetapi juga memperhatikan aspek moral dan semangat kebersamaan di antara peserta.
Hasil 3 medali menjadikan target kita tercapai, dua perak dan satu perunggu, Kecamatan Panimbang dapat membuktikan kita dapat menunjukkan performa terbaiknya tahun ini. Para siswa membawa harapan besar, tak hanya untuk sekolah, tetapi juga untuk kecamatan yang mereka wakili dengan bangga.
Mereka membuktikan bahwa kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah akan membuahkan hasil membanggakan. Prestasi yang diraih ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi pelajar berikutnya.
(SW)

![]() |
| Kontingen Panimbang Raih 3 Piala |
Pandeglang, Indsmedia.com – Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh kontingen Kecamatan Panimbang dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Pandeglang tahun 2025.
Dalam kompetisi yang berlangsung selama dua hari tanggal 27-26 Mei 2025 untuk jenjang SD, cabang olahraga pencak silat menjadi sorotan setelah perwakilan dari Kecamatan Panimbang berhasil memperoleh 1 medali perak yaitu Juara 2 untuk Tunggal Putra tingkat SD (Adhyasa Ghifari, SDN Mekarsari 5).
Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan pembinaan intensif yang dilakukan oleh Pelatih dan Pembimbing sekolah dan PSB Panimbang yang diketuai oleh bapak Edi Juhaedi, S.Pd, yang dimana selama ini pembina konsisten mencetak atlet-atlet muda berbakat. Dengan semangat juang tinggi, teknik yang matang, dan kedisiplinan luar biasa, para pesilat dari Panimbang mampu mengungguli lawan-lawan tangguh dari berbagai kecamatan lainnya.
“Ini adalah hasil dari latihan rutin, semangat juang yang tinggi, dan tentunya dukungan dari seluruh pihak, terutama keluarga besar PSHT dan Korwil Panimbang,” ujar salah satu pelatih pendamping usai pertandingan.
Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Kecamatan Panimbang, tetapi juga menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk terus mengembangkan potensi di bidang olahraga, khususnya pencak silat.
SDN Mekarsari 5 yang saat ini dikepalai Ibu Mami, S.Pd., dan setiap tahun selalu mewakili kecamatan Panimbang berharap keberhasilan ini dapat menjadi pijakan awal menuju prestasi yang lebih tinggi di tingkat provinsi maupun nasional, mudah-mudahn tahun depan kita juara 1 Kembali baik cabang putra maupun putri, Amin.
(SW)

INDSMEDIA.COM, PANDEGLANG - Sebuah prestasi berawal dari usaha dan kerja keras, tanpa kebetulan bila Sekolah Dasar Negeri Citeureup 3 selalu berhasil menjaga tradisi juara di bidang olahraga. Termasuk dalam berbagai ajang bergengsi, seperti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) terutama Cabor Atletik Putra dan Putri, setiap tahun selalu menjaga asa juara.
Juara 1 Atletik Putri diraih oleh Warni Sakila kelas 5, dan Juara 2 Atletik Putra diraih oleh Robi Maulana kelas 5, juara 1 tiap cabor akan bertandng di tingkat Kabupaten mewakili kecamatan Panimbang pada tanggal 27-28 Mei 2025, semoga di tingkat Kabupaten Pandeglang Juara Kembali.
Ternyata, ada beberapa upaya penting yang menjadi 'rahasia' dibalik kesuksesan tersebut. "Agar dapatkan hasil optimal dan juara, sekolah selalu menyeleksi bakat-bakat olahraga terpendam siswa dengan mengadakan seleksi ketat di tigkat sekolah," ungkap Kepala SDN Citeureup 3, Mu'min Ansori, S.Pd.I., Senin (26/05/2025).
Ekskul olahraga memang jadi satu aktivitas yang cukup ramai diminati siswa di sekolah ini. Ekskul ini, terbagi dalam berbagai cabang seperti atletik, renang, bulutangkis, karate sampai silat.
Beberapa cabang, siswa dilatih secara periodik dan intens. Seperti atletik dan bulutangkis.
Adapun untuk cabang atletik, pihak sekolah memilih mengoptimalkan peran guru olahraga. Latihan secara berkala dan memberikan pelatihan dasar dalam gerakan atletik karena dengan Gerakan dasar yang baik akan memberikan kekuatan fisik dan kecepatan, terutama dalam pertandingan formula 1 jenis 1 dan 2.
Dengan demikian, tak mengherankan hasilnya adalah siswa- siswi selalu berhasil meraih prestasi di berbagai ajang bergengsi O2SN tersebut. Sebuah tradisi juara yang terus dijaga hingga kini.
(SW)

![]() |
| Program Senam Otak |
Kementerian Pendidikan dasar dan menengah melkukan gebrakan terbaru yang akan mendukung generasi emas tahun 2045, iya program ini dinamakan Gerakan Senam Otak untuk anak Sekolah Dasar, bagaimana cara dan pelaksanaanya, berikut admin rangkum rekomendasi yang dapat ibu guru dan bapak guru digunakan di kelas dan siswanya, beberapa gerakan senam otak di bawah ini:
Menurut jurnal ilmiah berjudul Pengaruh Senam Otak Terhadap Daya Ingat Anak Usia Sekolah di Dasar Negeri 1 UPAI Kotamobagu Utara Kota Kotamobagu, yang dipublikasikan di Jurnal Harian Regional, walau hanya berbasis gerakan sederhana, senam otak dapat membantu daya ingat siswa.
Dari hasil penelitian yang dilakukan tim peneliti terhadap dengan 20 subjek penelitian, terdapat perbedaan tingkat kemampuan daya ingat sebelum dan sesudah diberikan senam otak. Dan tidak hanya meningkatkan daya ingat, anak-anak juga lebih semangat belajar karena senam otak membuat mereka lebih rileks.
Kondisi stres membuat siswa mengalami kesulitan dalam hal mengingat sehingga tidak bisa menyerap pelajaran dengan baik sehingga. Selain pijat kuping, kamu juga bisa melakukan 6 Jenis Olahraga yang Menyehatkan Otak ini.
Earth buttons adalah salah satu gerakan senam otak yang dirancang untuk merangsang otak dan meningkatkan koordinasi tubuh. Melakukan gerakan ini tidak hanya membantu mengaktifkan otak dan merilekskan tubuh. Berikut adalah cara melakukannya:
Cross crawl diartikan sebagai gerakan atau tindakan menyilang ke samping yang terdapat pada beberapa latihan olahraga. Nah, jenis latihan ini bisa termasuk dalam senam otak. Kamu bisa memulainya dengan panduan berikut:
Sesuai dengan namanya, senam otak ini pada dasarnya adalah gerakan membuat leher melingkar. Aktivitas ini dapat membantu meningkatkan keseimbangan. Cara melakukannya adalah:
Double doodle adalah salah satu latihan senam otak yang bertujuan merangsang otak dengan mengintegrasikan gerakan tangan yang mirip, tetapi berbeda, antara tangan kiri dan tangan kanan.
Latihan ini dapat membantu meningkatkan koordinasi antara otak kiri dan otak kanan, serta membantu meningkatkan pemahaman spasial, konsentrasi, dan kemampuan berpikir. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
Senam otak yang satu ini membantu meningkatkan suplai oksigen dalam tubuh. Ketika suplai oksigen membaik, ini akan membantu tubuh rileks dan meningkatkan kemampuan membaca dan komunikasi yang lebih baik.
Kamu bisa melakukan belly breathing dengan mengikuti langkah berikut:
Gerakan ini tidak hanya ideal untuk merilekskan pikiran, melainkan juga pilihan gerakan yang baik sebagai peregangan tubuh. Ikut instruksi ini untuk melakukannya: