Kalimat Inti dan Kalimat Transformasional Taraf lain yang akan menjadi persoalan selanjutnya adalah meneliti kalimat-kalimat mayor. Kalimat mayor inilah yang akan menurunkan bermacam-macam persoalan, dari kalimat inti, sampai kepada kalimat transformasional, dari kalimat tunggal sampai kepada kalimat majemuk. Pendeknya, kalimat mayor menjadi dasar strategi dalam pengamatan tutur yang lebih kompleks. Berdasarkan hakekat bentuk kata, kata-kata dapat dibagi atas empat macam, yaitu: kata benda, kata kerja, kata sifat , dan kata tugas. Kata tugas fungsinya pertama-tama untuk memperluas sebuah kalimat. oleh karena itu wujud sebuah kalimat yang paling sederhana dalam kalimat mayor haruslah terbentuk dari ketiga jenis kata yang lain. Wujud dari gabungan yang paling minim sebagai inti dari suatu kalimat mayor haruslah selalu terdiri dari dua unsur . Dari kedua unsur inilah kelak dapat diperluas dengan berbagai macam unsur tambahan yang lain sehingga terdapatlah kalimat-kalimat yang kompleks. Jenis kalimat mayor yang hanya terdiri dari dua unsur pusat itu disebut kalimat inti, untuk mempertentangkannya di satu pihak dengan kalimat luas, yaitu kalimat yang mengandung dua unsur pusat disertai satu atau lebih unsur tambahan yang lain. Di pihak lain Kalimat Inti ini kita pertentangkan dengan Kalimat Transformasional, yaitu perubahan dari struktur-struktur kalimat inti menjadi suatu struktur yang baru. Jadi pengertian kalimat transformasional dengan sendirinya juga mencakup kalimat luas. Tetapi bukan hanya itu saja, perubahan sususnan kalimat inti, perubahan intonasi kalimat inti juga termasuk ke dalam kalimat transformasional, walaupun terdiri dari dua unsur pusat. Jadi pengertian kalimat inti haruslah mencakup beberapa ketentuan berikut: Bila salah satu syarat di atas tidak dipenuhi lagi, maka kalimat itu bukan kalimat inti. Kalimat transformasional harus menunjukkan bahwa sudah timbul perubahan-perubahan pada kalimat inti, baik berupa perubahan intonasi, perubahan susunan kata, penambahan unsur-unsur segmental yang baru pada unsur-unsur inti tadi. Definisi Kalimat Inti dan Kalimat Transformasi Kalimat inti adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur pusat, yaitu unsur subjek dan predikat, tanpa mengalami perluasan pada salah satu unsurnya. Jika kalimat inti telah mengalami perubahan berupa susunan katanya atau intonasinya, kalimat tersebut tidak menjadi kalimat inti lagi, walaupun masih merupakan kalimat mayor. Kalimat tersebut menjadi kalimat transformasional. Perubahan dari kalimat inti menjadi kalimat transformasional dapat dilakukan dengan cara mengubah tata urut unsur unsur intinya, mengubah intonasi netralnya, atau memperluas kalimat inti tersebut. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh kalimat di bawah ini! Contoh Kalimat inti: Adik menangis. Contoh Kalimat transformasional: a. Dengan perubahan intonasi: b. Dengan perubahan urutan kata: . Demikian artikel "Kalimat Inti dan Kalimat Transformasional" ini saya susun teman teman. semoga apa yang telah kita pelajari beberapa saat yang lalu dapat bermanfaat untuk kita semua. Artikel ini saya ambil dari Buku Bahasa Indonesia ( BSE ) " Terampil Berbahasa Indonesia 2 " karangan Gunawan Budi Santoso, Wendi Widya R.D, Uti Darmawati. Semoga Apa yang mereka tulis dapat dicerna oleh teman teman semua ^_^ Pesan yang hendak disampaikan sentra-edukasi.com adalah "Mari kita gunakan BSE!, Siapa bilang BSE tidak bermutu ^_^, MAri kita mudahkan pencarian informasi untuk pendidikan!!!"
Wednesday, August 25, 2010
Kalimat Inti dan Kalimat Transformasional
onboard
6:56 PM
Mengenai tata-urut katanya.
Mengenai intonasinya. Intonasinya selalu intonasi yang paling netral, artinya intonasi itu tidak boleh menyebabkan perubahan atau pergeseran arti leksikalnya.
Mengenai jumlah katanya, hanya dua kata.
Mengenai unsur pusatnya: kedua kata itu sekaligus menjadi unsur pusat atau inti kalimat.
About onboard
Sutrisna Wijaya. "Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Write komentarSilahkan isi komentar Anda disini