Showing posts with label Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts

Sunday, June 21, 2015

PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI

PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI 

         Nixom dan Cozens (1959) mengemukakan Pendidikan jasmani adalah pase dan proses pendidikan keseluruhan yang berhubungan dengan aktivitas berat yang mencakup sistem, otot serta hasil belajar dan partisipasi dalam aktivitas tersebut. Volter dan Eslinger (Bucher 1964) mengemukakan “Pendidikan jasmani adalah phase pendidikan melalui aktivitas fisik. UNESCO yang tertera dalam International Charte of Physical Education (1974) mengemdkakan: Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai iidividu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Ateng (1983) mengemukakan: Pendidikan jasmani merupakan bagian integrasi dan pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan individu secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.
       
 Websters New Collegiate Dictionary (1980) menyatakan bahwa pendidikan jasmani (physical Education) adalah pengajaran yang memberikan perhatian pada pengembangan fisik dan mulai latihan kalistenik,latihan untuk kesehatan, senam serta performan dan olahraga pertandingan. Ensikiopedia Indonesia menyebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah olahraga yang dilakukan di sekolah-sekolah, terdiri dan latihan-latihan tanpa alat dan dengan alat, dilakukan di dalam ruangan dan di lapangan terbuka. Demikian pula menurut Menpora, pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak (Menpora 1984). 

          Menurut Bucher (1983) kata pendidikan jasmani terdiri dan dua kata jasmani (physical) dan pendidikan (education). Kata jasmani memberi pengertian pada kegiatan bermacam-macam kegiatan jasmani, yang meliputi  kekuatan jasmani, pengembangan jasmani, kecakapan jasmani, kesehatan jasmani dan penampiLan jasmani. Sedangkan tambahan kata pendidikan yang kemudian menjadi pendidikan jasmani (physical education) merupakan satu pengertian yang tidak dapat dipisahkan antara pendidikan dan jasmani saja. Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memberikan perhatian pada aktivitas pengembangan jasmani manusia. Walaupun pengembangan utamanya adalah jasmani, namun tetap berorientasi pendidikan, pengembangan jasmani bukan merupakan tujuan, akan tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. 

          Ketika seorang sedang melakukan kegiatan jasmani dalam bermain, berenang, berlari, sepak bola, senam dan kegiatan jasmani yang lain, maka intensi pendidikan harus selalu ada dalam permainan itu. Dengan berpartisipasi dalam program pendidikan jasmani akan bermanfaat untuk:
a) memperbaiki tingkat kesehatan jasmani,
b) memberikan dasar keterampilan yang akan membuat bekerja Lebih efisien, menarik dan hidup penuh semangat,
c) serta sebagai pendidikan sosial yang akan memberi sumbangan pada pembentukan karakter dan hubungan antara manusia yang baik. 

           Rijsdrop (1975) dan Belanda menggunakan istilah gymnologi yang berasal dan kata gyzanien yaitu latihan, berlatih dan pasivum artinya melatih din. Gynologi adalah ilmu yang menelaah aksi motorik dalam ruang Iingkup pendidikan dan pembentukan. Pendidikan jasmani bukanlah pendidikan daripada badan, tetapi suatu pergaulan paedagogik dalam dunia gerak dan pengalaman jasmani. Gerak manusia merupakan pentibahan dalam hubungan manusia dengan dunia sekitar. Dalam ruang lingkup pendidikan aksi motorik yang disempurnakan, dimaksudkan untuk mengembangkan kepribadian menuju ke arah kedewasaan, kedewasaan manusia berarti secara berdikari mampu menunaikan hidupnya, 

           Seaton (1974) mengatakan bahwa pendidikan jasmani adalah bentuk pendidikan yang memberikan perhatian pada pengajaran pengetahuan, sikap dan keterampilan gerak manusia. Pendidikan jasmani mempunyai keunikan dibandingkan dengan pendidikan yang lain, yaitu yang memberikan kesempatan untuk mengembangkan karakter dan sIfat sosial yang lebih besar untuk diwujudkan dalam praktik pengajaran. Pendidikan jasmani adalah satu aspek dan pendidikan melalul jasmani. Demikian pula pendapat Baley dan Field (1976) yang memberikan pengertian pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui pemilihan aktivitas fisik yang akan menghasilkan adaptasi pada organik, syaraf otot, intelektual, sosial, kultural, emosional dan estetika. 

            Dan berbagai pendapat tentang pengertian pendidikan jasmani, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga mempunyai perbedaan dan persamaan. Berdasarkan ruang lingkup kegiatannya maka pendidikan jasmani lebih luas dan olahraga (sport), games, bermain (play) dan segala aktivitas untuk mengembangkan kualitas manusia melalui gerak. 

             Dalam pendidikan jasmani (physical education) mempunyai unsur bermain dan olahraga, tetapi tidak semata-mata hanya bermain dan olahraga saja melainkan kombinasinya keduanya. Dengan nama pendidikan jasmani aktivitas fisik berorientasi pada tujuan pendidikan, yaitu mencoba melakukan kegiatan mendidik melalui aktivitas fisik. Akan tetapi pada kegiatan bermain dan olahraga tidak berorientasi pada tujuan pendidikan. 

            Untuk menetapkan batasan tentang pendidikan jasmani, harus dipertimbangkan kaitannya dengan bermain dan olahraga. Meskipun secara implisit ketiganya hampir tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok karena ketiganya saling melingkupi. Bermain menggunakan aktivitas permainan yang menghasilkan kegembiraan. Bermain adalah kegiatan nonkompetitif, atau non-pertandingan dan kegembiraan gerak fisik, meskipun bermain tidak selalu hams kegiatan fisik. Bermain tidak perlu hams olahraga atau pendidikan jasmani, meskipun unsur-unsurnya dapat terlihat pada keduanya. 

             Pendidikan jasmani memiliki kedua komponen bermain dan olahraga, tetapi tidak mesti hams selalu ada keduanya, baik salah satu atau Iengkap dalam takaran yang berimbang antara keduanya. Mengingat namanya pendidikan jasmani adalah aktivitas fisik yang mempunyai tujuan pendidikan. Yang akan dicapai adalah pendidikan, tapi olabraga dan benmain meskipun keduanya dapat dipakai dalam proses pendidikan tidak selalu mengandung takaran pendidikan sebagai tujuan yang penting. 

             Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani semuanya mengandung bentuk gerak fisik, dan ketiganya dapat cocok dalam konteks pendidikan jika dipakai sebagai relaksasi dan kegembiraan, tanpa tujuan pendidikan. Sama seperti olahraga yang dapat hidup demi olahraga itu sendini tanpa nilai pendidikan. Olahraga profesional tidak memiliki tujuan pendidikan, namun tetap olahraga kanena pelakunya tidak selalu hams amatir. Olahraga dan bermain dapat dilakukan, semata-mata hanya untuk kesenangan, pendidikan atau kombinasi anatara keduanya. Kesenangan atau kegembiraan tidak tenpisahkan dan pendidikan, keduanya dapat dan hams disatukan. 

             Catur dan Bridge yang tidak tergolong aktivitas fisik, juga merupakan permainan dan berbentuk pertandingan. Keduanya dapat saja disebut o!ahraga, meskipun bukan olahraga mumi mengingat anti asal dan olahraga, olah dan raga. Jika keduanya disebut sport, mungkin istilahnya masih memadai karena sport anti aslinya adalah bersenang-senang (Ateng, 1992).  

               Bidang-bidang lain yang berkaitan erat dengan pendidikan jasmani adalah pendidikan kesehatan, rekreasi dan tan. Lebih lanjut, Ateng (1992) mengemukakan: Pendidikan kesehatan meliputi pengajanan kesehatan, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan, tujuannya adalah kebiasaan hidup sehat.
               Pengertian lain pendidikan jasmani merupakan usaha dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak tenhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian integral dan proses pendidikan keseluruhan, pendidikan jasmani menupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik, neuromuskular, intelektual dan sosial. 

          Berabad-abad manusia dinyatakan sebagai homo sapiens, sebagai makhluk (manusia) yang mengetahui. Manusia memang benintikkan kesadaran diri meskipun bukan satu-satunya ciri manusia.
          Abad yang lalu manusia disebut homo faber, makhluk yang membuat alat perkakas. Dalam karaktenistik mi ditujukan perbedaan dengan makhluk yang tidak membuat perkakas dalam memudahkan hidupnya. Seorang filsuf kebudayaan Belanda, Huizinga, menamakan manusia sebagai horn oludens, manusia yang bermain. mi merupakan tambahan yang tepat bagi ciri manusia faber. Permainan manusia adalah ciri dan kesadanan din manusia. Budaya manusia terbentuk karena tidak seluruh hidupnya dipakai untuk mencani nafkah sehari-hani, untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup. Rijsdrop lebih lanjut memilih cmi untuk manusia homo semovens, manusia yang menggerakkan dininya sendini. Manusia yang menyadari tindakannya pergaulannya dengan yang lain, dengan benda-benda sekitamya dan dengan kejasmanian dininya, berkewenangan para relasi atau hubungan dengan yang lain, dengan benda-benda dan dengan dirinya sendiri. Dinamika relasi mi menyebabkan ia mengenal manusia, benda-benda di sekitamya; termasük dirinya sendiri. Manusia menemukan dunianya secara nyata. Ia menemukan kualitas dunianya dengan cara menggerakkan dirinya dengan dunia tersebut. Dalam semua gerakan dan perubahan itu, dia sendiri bergerak dan berubah. Diaadalah homo semovens. 

               Pendidikan jasmani yang berpangkal dan gerak manusia, serta mengarah kepada kepribadian yang bulat dan kreatif dan manusia adalah dasar dan segala pendidikan, demikian Rijsdrop.
               Guru pendidikan jasmani merealisasikan tujuannya dengan mengajarkan dan meningkatkan aktivitas jasmani, dengan bimbingan tujuan pendidikan. Kegiatan pekerjaan sehari-hari berwujud mengajarkan aktivitas jasmani, meskipun tugas yang sesungguhnya adalah usaha bantuan mengembangkan keseluruhan pribadi anak didik. 

               Hal mi berarti bahwa murid-muridnya harus belajar sesuatu daripadanya. Mereka harus memperoleh kemajuan dalam kemampuan aktivitas fisiknya dengan nyata. Tidak dapat hanya asal mereka senang dalam kesibukannya. Mengajar berarti membuat kemajuan. Guru pendidikan jasmani gagal dalam tugasnya, jika rruirid-muridnya tidak mendapat kemajuan dalam penguasaan aktivitas jasmani yang diajarkan; kemajuan dalam memperhalus gerakan atau kemajuan dalam prestasi. 

              Bahan ajar yang diperlukan dalam pengajararmya adalah aktivitas jasmani dapat berupa permainan, tari-tarian dan latihan-latihan. Bagaimana mendapatkan aktivitas jasmani tersebut, terdapat perbedaan-perbedaan yang besar dalam tiap lingkungan budaya.
a. Penyesuaian geografik. Gunung, danau dan sungai, perairan yang tenang membenikan kesempatan untuk aktivitas-aktivitas yang spesifik sesuai dengan keadaan fisik geografik, renang, berkelana, mendayung, memanjat atau kegiatan lain.
b. Tergantung dan pola budaya akan dijumpai aktivitas dalam rangka upacara agama, sebagai pelepas keterangan bersama yang mengikat dengan peraturan-peraturan yang dirasakan sangat ketat. Kadang-kadang aktivitas keagamaan dan hiburan itu merupakan aktivitas yang sama.
c. Aktivitas-aktivitas tradisional, yang fungsi kemasyarakatannya sudah hilang, namun sebagai tradisi masih terus hidup.
d. Aktivitas yang berubah karena pengaruh kemasyarakatan atau politik. Larangan pemenintah Jerman terhadap turnamen mengubah aktivitas dan lapangan terbuka ke dalam bangsal tertutup hingga mengubah pula watak dan perkembangan teknik daripadanya. Olahraga masa Rusa dilandasi oleh pendirian bahwa top prestasi hanya cocok otittik masyarakat kapitalis. Tetapi ketika pada tahun tiga puluhan komunismc mulai terjun ke dalam pergaulan dunia luar, watak olahraga komunis berubah pula.

e. Daerah tetangga yang berdekatan dapat berpengaruh pula pada aktivitasaktivitas jasmani yang ada. Meskipun berkemungkinan bahwa sepak raga itu berasal dan Sulawesi Selatan, namun Indonesia telah mengambil sepak takraw dan tetangganya, negara-negara yang sudah terlebih dahulu mengembangkannya yaitu Malaysia dan Thailand.
f. Kontak dengan dunia luar, orang-orang dengan lingkungan budaya lain, akan menyebabkan ditirunya aktivitas-aktivitas hanya karena hal tersebut menanik hati. Secara tidak rasional merasa tertarik, atau karena kontak tersebut mengakibatkan rasa positif dan karena itu mengambil contoh apa yang disajikan orang lain. Judo dan Jepang telah tersebar ke seluruh dunia. Permainan-pennainan Amerika sepenti softball dan bola basket demikian pula.
g. Badminton mendapat rangsangan impor komersial langsung dan Jerman pada tahun 1949, ketika pedagang alat-alat olahraga mempropagandakannya. Sekarang di Negeni itu sudah menjadi aktivitas tetap.
h. Juga terjadi ekspor yang disengaja. Nielsbuk mengekspor gymnast/k lantaj dan Denmark ke seluruh belahan dunia Barat, sebagai bagian spektakuler dan sistemnya.

          Setelah terlihat perbedaan besar dan aktivitas jasmani dalam berbagai lingkungan budaya, beserta pertukarannya, terdapat pula ciptaan-ciptaan baru dan aktivitas jasmani yang dibuat manusia.
a. Aktivitas, tersebar dekonstruksi, lengkap dengan etika dan disertai tujuan dan gunanya, tersebar dengan cepat karena disukai orang. Konstnuksikonstnuksi semacam itu diterima, bahkan lama dipakai berpuluh-puluh tahun. Latihan-latihan senam Swedia umpamanya telah populer selama berabad-abad.
b. Dibuat pula rangkaian latihan barn dengan tujuan yang sangat tertentu. Umpamanya latihan-latihan kelentukan dan Bukh, latihan beban untuk para atlet dan latihan-latihan pelepasan dan Schultz.
c. Kreasi-kreasi latihan lain didasarkan hubungan musik dengan gerak, seperti senam irama dan ritmik. Pengaruh yoga umpamanya terdapat di dunia Barat seperti ajaran raga dan Meadaw.
d. Faktor komersial dapat menciptakan aktivitas baru, jika ada alat baru yang diciptakan, contohnya Trempolin.
e. Lingkungan hidup dapat menciptakan permainan baru. Basket tercipta dan kebutuhan gerak intensif dan rekreatif dan pengusaha di kota-kota besar, yang dapat dikerjakan dalam bangsal dengan ukuran yang terbatas. 

Sumber: Modul UT Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Friday, October 17, 2014

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang

 


Kegiatan Praktikum 1: Jenis dan Bentuk Gelombang
1.Percobaan jenis-jenis gelombang
a.    Hasil Pengamatan
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.

b.   Pembahasan
1.      Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2.      Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3.      Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
4.      Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
 


 
                                                                                                                              

Gb.6.7
Memberi usikan pada slinki

5.      Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut:
                                                                                                           




                                                                                                                               

Gb.8.6
Usikan pada slinki sacara berulang

Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

c.   Kesimpulan
1.      Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya.
2.      Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah rambatannya.
3.      Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.

Sunday, July 6, 2014

KEBIASAAN TIDAK SEHAT ORANG INDONESIA KETIKA BERPUASA

 


Terdapat beberapa kebiasaan orang Indonesia yang dinilai tidak sehat dan justru membuat puasa terasa semakin berat. Beberapa kebiasaan berikut dapat membuat ibadah puasa terasa berat dan juga tak sehat untuk tubuh,.

1. Banyak makan manis saat sahur
Makanan yang terlalu manis dan karbohidrat sederhana akan meningkatkan gula darah secara cepat, namun kemudian akan menurunkannya secara drastis, yang akhirnya akan menyebabkan tubuh kekurangan zat gula sebagai zat tenaga sehingga tubuh cepat lemas, cepat lapar dan mengantuk.

2. Langsung tidur sehabis sahur
Jika sehabis sahur langsung tidur, maka makanan itu akan berbalik dari lambung menuju ke kerongkongan. Kondisi ini disebut refluks esofagus. Bila ini terjadi, makanan yang berbalik arah ke kerongkongan akan membawa asam lambung. Akibatnya, kerongkongan akan terasa kering, panas, membuat mual, mulas dan ingin muntah. Ini akan semakin parah pada penderita maag. Tidur boleh dilakuan setelah jedah waktu 1-2 jam setelah sahur.

3. Buka puasa pakai gorengan
Gorengan membawa efek yang tidak baik untuk saluran tenggorokan dan pencernaan, terutama bagi orang yang seharian mengosongkan perut. Makanan yang tinggi lemak seperti gorengan akan menghambat penyerapan nutrisi, membuat orang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung.

4. ‘Balas dendam’ saat buka puasa bikin kolesterol naik
Puasa sebenarnya bagus sekali untuk kesehatan tubuh, sepanjang orang mau membatasi pola makannya. Dan tidak ada itu kata balas dendam,Akan tetapi banyak sekali kecenderungan orang makan tidak terkontrol pada bulan puasa, tsehingga dapat meningkatkan kolesterol.

5. Puasa malah makin gemuk karena makan berlebihan
Orang menjadi gemuk apabila makanan yang dikonsumsi lebih banyak dari makanan yang diolah menjadi tenaga. Hal ini banyak terjadi di bulan puasa, Biasanya orang yang berpuasa akan makan berlebihan ketika sahur karena takut lemas atau makan balas dendam saat buka. Sedangkan di pagi dan siang harinya, aktivitas fisik yang dilakukan berkurang, banyak tidur dan jarang sekali bergerak. Alhasil, lemak menumpuk dan akhirnya berat badan meningkat

Nabi Muhammad SAW “Berpuasalah maka kamu akan sehat”. Bagaimana agar tubuh kita sehat? Ya berusaha untuk menerapkan pola hidup sehat, termasuk ketika berpuasa.




Monday, January 27, 2014

Nyeri

 

DEFINISI
Nyeri merupakan perasaan tidak menyenangkan yang merupakan pertanda bahwa tubuh telah mengalami kerusakan atau terancam oleh suatu cedera.

Nyeri berawal dari reseptor nyeri yang tersebar di seluruh tubuh.
Reseptor nyeri ini menyampaikan pesan sebagai impuls listrik di sepanjang saraf yang menuju ke medula spinalis dan kemudian diteruskan ke otak.

Kadang ketika sampai di medula spinalis, sinyal ini menyebabkan terjadinya respon refleks; jika hal ini terjadi, maka sinyal segera dikirim kembali di sepanjang saraf motorik ke sumber nyeri dan menyebabkan terjadinya kontraksi otot.
Contoh dari respon refleks adalah reaksi segera menarik tangan ketika menyentuh sesuatu yang sangat panas.

Sinyal nyeri juga sampai ke otak.
Seseorang akan akan merasakan nyeri hanya jika otak mengolah sinyal ini dan mengartikannya sebagai nyeri.

Reseptor nyeri dan jalur sarafnya berbeda pada setiap bagian tubuh.
Karena itu, sensasi nyeri bervariasi berdasarkan jenis dan lokasi dari cedera yang terjadi.
Reseptor nyeri di kuklit sangat banyak dan mampu meneruskan informasi secara akurat. Sedangkan sinyal nyeri dari usus sangat terbatas dan tidak akurat. Otak tidak dapat menentukan sumber yang tepat dari nyeri di usus, lokasi nyeri sulit ditentukan dan cenderung dirasakan di daerah yang lebih luas.

Nyeri yang dirasakan di beberapa daerah tubuh tidak secara pasti mewakili lokasi kelainannya, karena nyeri bisa berpindah ke daerah lain (referred pain).
Referred pain terjadi karena sinyal dari beberapa daerah di tubuh seringkali masuk ke dalam jalur saraf yang sama ke medula spinalis dan otak.
Misalnya nyeri karena serangan jantung bisa dirasakan di leher, rahang, lengan atau perut dan nyeri karena serangan kandung kemih bisa dirasakan di bahu.

Setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap nyeri.
Seseorang bisa merasakan nyeri yang hebat karena tergores atau mengalami memar, sedangkan yang lainnya hanya sedikit mengeluh meskipun mengalami kecelakaan berat atau tertusuk pisau.
Kemampuan untuk mengatasi nyeri tergantung kepada suasana hati, kepribadian dan lingkungan.


PENILAIAN NYERI

Nyeri dapat bersifat tajam atau tumpul, terus menerus atau hilang-timbul, berdenyut-denyut atau menetap, di satu tempat atau di beberapa tempat.
Beberapa jenis nyeri sulit dilukiskan dengan kata-kata.
Intensitasnya bervariasi mulai dari yang ringan sampai yang tak tertahankan.
Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang dapat membuktikan keberadaan atau parahnya nyeri.

Berbagai penyakit kronis (misalnya kanker, artritis atau penyakit sel sabit) dan penyakit akut (misalnya luka, luka bakar, robekan otot, patah tulang, terkilir, radang usus buntu, batu ginjal atau serangan jantung) menyebabkan nyeri.
Kelainan psikis (misalnya depresi dan kecemasan) juga menyebabkan nyeri, yang disebut nyeri psikogenik.

Nyeri akut adalah nyeri yang dimulai secara tiba-tiba dan biasanya tidak berlangsung lama.
Jika nyerinya hebat, bisa menyebabkan denyut jantung yang cepat, laju pernafasan meningkat, tekanan darah meninggi, berkeringat dan pupil melebar.

Nyeri kronis adalah nyeri yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan; istilah ini biasanya digunakan jika:
- nyeri menetap selama lebih dari 1 bulan
- nyeri sering kambuhan dan sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
- nyeri berhubungan dengan penyakit menahun (misalnya kanker).
Nyeri kronis biasanya tidak mempengaruhi denyut jantung, laju pernafasan, tekanan darah maupun pupil; tetapi bisa menyebabkan gangguan tidur, mengurangi nafsu makan dan menyebabkan sembelit, penurunan berat badan, berkurangnya gairah seksual dan depresi.


JENIS NYERI

Nyeri Neuropatik.

Nyeri neuropatik disebabkan oleh suatu kelainan di sepanjang suatu jalur saraf.
Suatu kelainan akan mengganggu sinyal saraf, yang kemudian akan diartikan secara salah oleh otak.

Nyeri neuropatik bisa menyebabkan suatu sakit dalam atau rasa terbakar dan rasa lainnya (misalnya hipersensitivitas terhadap sentuhan).

Infeksi (misalnya herpes zoster) bisa menyebabkan peradangan pada saraf sehingga terjadi neuralgia post-herpetik.
Neuralgia post-herpetik merupakan rasa terbakar yang menahun dan terus menerus dirasakan di daerah yang terinfeksi oleh virus.

Distrofi refleks simpatis merupakan jenis nyeri neuropatik dimana nyeri disertai oleh pembengkakan dan berkeringat atau oleh perubahan pada aliran darah lokal atau perubahan di dalam jaringan (misalnya atrofi atau osteoporosis).
Kekakuan (kontraktur) sendi menyebabkan sendi tidak dapat ditekuk atau diluruskan secara sempurna.

Kausalgia merupakan nyeri yang terjadi setelah suatu cedera atau penyakit pada saraf utama.
Kausalgia menyebabkan nyeri terbakar yang hebat disertai dengan pembengkakan, berkeringat, perubahan aliran darah dan efek lainnya.

Distrofi refleks simpatis maupun kausalgia diobati dengan cara menghambat saraf secara khusus (penghambatan saraf simpatis).

Salah satu contoh dari nyeri neuropatik adalah phantom limb pain, dimana seseorang yang lengan atau tungkainya telah diamputasi merasakan nyeri pada lengan atau tungkai yang sudah tidak ada.
Nyeri bukan berasal dari sesuatu di dalam anggota gerak, tetapi berasal dari saraf diatas anggota gerak yang telah diamputasi. Otak salah mengartikan sinyal saraf ini, yaitu berasal dari anggota gerak yang sudah tidak ada.

Nyeri Setelah Pembedahan.

Hampir setiap orang merasakan nyeri setelah menjalani pembedahan.
Nyerinya bisa menetap dan hilang-timbul, semakin memburuk jika penderita bergerak, batuk, tertawa atau menarik nafas dalam atau ketika perban pembungkus luka diganti.

Setelah pembedahan biasanya diberikan obat pereda nyeri opioid (narkotik). Obat ini paling efektif jika diminum beberapajam sebelum nyeri semakin hebat.
Jika nyeri semakin memburuk, penderita harus melakukan aktivitas atau perban luka operasi akan diganti, maka dosisnya bisa ditingkatkan atau ditambah dengan obat lainnya.

Opiod menimbulkan efek samping berupa mual, ngantuk dan linglung.
Bila nyeri berkurang, sebaiknya dosis diturunkan dan diganti dengan obat pereda nyeri non-opioid (misalnya asetaminofen).

Nyeri Karena Kanker.

Terjadinya nyeri karena kanker bisa melalui beberapa cara.
Tumor tumbuh ke dalam tulang, saraf dan organ lainnya dan menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri hebat yang tak tertahankan.
Beberapa pengobatan kanker (misalnya pembedahan dan terapi penyinaran) juga bisa menyebabkan nyeri.

Cara terbaik untuk menghilangkan nyeri karena kanker adalah mengobati kankernya.
Nyeri akan berkurang jika tumor diangkat melalui pembedahan atau diperkecil ukurannya melalui penyinaran. Tetapi biasanya diperlukan pereda nyeri yang lain.

Biasanya diberikan obat non-opioid seperti asetaminofen atau obat anti peradangan non-steroid.
Jika obat tersebut tidak berhasil mengatasi nyeri, bisa diberikan pereda nyeri opioid.

Opioid diberikan dalam sediaan per-oral (ditelan). Jika penderita tidak dapat mentolerir obat per-oral, maka opioid diberikan melalui jalan lain (misalnya melalui kulit atau vena).
Suntikan diberikan setiap beberapa jam atau obat dimasukkan melalui selang infus yang terpasang.

Lama-lama penderita akan memerlukan dosis opioid yang lebih tinggi karena kanker tumbuh lebih besar atau karena terjadi toleransi.
Penderita tidak perlu takut bahwa obat ini tidak manjur lagi atau menjadi ketagihan.
Jika kanker telah berhasil diatasi, sebagian besar penderita mampu menghentikan pemakaian opioid tanpa kesulitan yang berarti. Jika kanker tidak dapat diobati, sangat penting untuk membebaskan pasien dari rasa nyeri.

Nyeri Yang Berhubungan Dengan Kelainan Psikis

Nyeri biasanya disebabkan oleh penyakit, sehingga dokter akan mencari penyebab yang bisa diobati.
Beberapa penderita memiliki nyeri yang menetap tanpa adanya penyakit yang bisa menimbulkan nyeri.

Proses-proses psikis seringkali menimbulkan keluhan nyeri.
Nyeri yang dirasakan terutama berasal dari penyebab psikogenik atau disebabkan oleh suatu kelainan fisik, yang bertambah hebat selama penderita mengalami stres psikis.

Sebagian besar manifestasi nyeri akibat masalah psikis adalah berupa sakit kepala, nyeri punggung bagian bawah, nyeri wajah, nyeri perut atau nyeri panggul.

Nyeri psikogenik kadang perlu ditangani oleh seorang ahli jiwa, dengan menitikberatkan pengobatan pada rehabilitasi dan terapi psikis.
Bisa juga diberikan obat-obatan untuk meredakan nyeri.


Jenis Nyeri Yang Lainnya

Beberapa penyakit, seperti AIDS, dapat menyebabkan nyeri sehebat nyeri karena kanker.
Pengobatan terhadap nyeri yang berhubungan dengan penyakit ini serupa dengan pengobatan untuk kanker.

Artritis, baik karena osteoartritis maupun karena penyakit tertentu (misalnya artritis rematoid) merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan nyeri.
Untuk mengatasinya bisa diberikan obat-obatan atau melakukan latihan-latihan tertentu.

Suatu nyeri dikatakan idiopatik jika penyebabnya tidak diketahui, dan tidak ditemukan bukti-bukti adanya penyakit atau masalah psikis.


PENGOBATAN NYERI

Beberapa jenis analgetik (obat pereda nyeri) bisa membantu mengurangi nyeri.
Obat ini digolongkan ke dalam 3 kelompok:

Analgetik opioid (narkotik)
Analgetik non-opioid
Analgetik ajuvan.
Analgetik opioid merupakan pereda nyeri yang paling kuat dan sangat efektif untuk mengatasi nyeri yang hebat.

Analgetik Opioid

Secara kimia analgetik opioid berhubungan dengan morfin.
Morfin merupakan bahan alami yang disarikan dari opium, walaupun ada yang berasal dari tumbuhan lain dan sebagian lainnya dibuat di laboratorium.

Analgetik opioid sangat efektif dalam mengurangi rasa nyeri namun mempunyai beberapa efek samping.
Semakin lama pemakai obat ini akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi. Selain itu sebelum pemakaian jangka panjang dihentikan, dosisnya harus dikurangi secara bertahap, untuk mengurangi gejala-gejala putus obat.

Berbagai kelebihan dan kekurang dari analgetik opiod:
Morfin, merupakan prototipe dari obat ini, yang tersedia dalam bentuk suntikan, per-oral (ditelan) dan per-oral lepas lambat.
Sediaan lepas lambat memungkinkan penderita terbebas dari rasa nyeri selama 8-12 jam dan banyak digunakan untuk mengobati nyeri menahun.
Analgetik opioid seringkali menyebabkan sembelit, terutama pada usia lanjut.
Pencahar (biasanya pencahar perangsang, contohnya senna atau fenolftalein) bisa membatu mencegah atau mengatasi sembelit.
Opioid dosis tinggi sering menyebabkan ngantuk.
Untuk mengatasinya bisa diberikan obat-obat perangsang (misalnya metilfenidat).
Analgetik opioid bisa memperberat mual yang dirasakan oleh penderita.
Untuk mengatasinya diberikan obat anti muntah, baik dalam bentuk per-oral, supositoria maupun suntikan (misalnya metoklopramid, hikroksizin dan proklorperazin).
Opioid dosis tinggi bisa menyebabkan reaksi yang serius, seperti melambatnya laju pernafasan dan bahkan koma.
Efek ini bisa dilawan oleh nalokson, suatu penawar yang diberikan secara intravena.

Analgetik Opioid

Obat Masa efektif Keterangan
Morfin Suntikan intravena/intramuskuler:2-3 jam
Per-oral:3-4 jam
Sediaan lepas lambat:8-12jam Mula kerjanya cepat
Sediaan per-oral sangat efektif untuk mengatasi nyeri karena kanker
Kodein Per-oral:3-4 jam Kurang kuat dibandingkan dengan morfin
Kadang diberikan bersamaan dengan aspirin atau asetaminofen
Meperidin Suntikan intravena/intramuskuler:sekitar 3 jam
Per-oral:tidak terlalu efektif Bisa menyebabkan epilepsi, tremor dan kejang otot
Metadon Per-oral:4-6 jam, kadang lebih lama Juga digunakan untuk mengobati gejala putus obat karena heroin
Proksifen Per-oral:3-4 jam Biasanya diberikan bersamaan dengan aspirin atau asetaminofen, untuk mengatasi nyeri ringan
Levorfanol Suntikan intravena atau intramuskuler:4 jam
Per-oral:sekitar 4 jam Sediaan per-oral sangat ampuh
Bisa digunakan sebagai pengganti morfin
Hidromorfon Suntikan intravena/intramuskuler:2-4 jam
Per-oral:2-4 jam
Suppositoria per-rektum:4 jam Mula kerjanya cepat
Bisa digunakan sebagai pengganti morfin
Efektif untuk mengatasi nyeri karena kanker
Oksimorfon Suntikan intravena/intramuskuler:3-4 jam
Suppositoria per-rektum:4 jam Mula kerjanya cepat
Oksikodon Per-oral:3-4 jam Biasanya diberikan bersama aspirin atau asetaminofen
Pentazosin Per-oral:sampai 4 jam Bisa menghambat kerja analgetik opioid lainnya
Kekuatannya hampir sama dengan kodein
Bisa menyebabkan linglung & kecemasan, terutama pada usia lanjut


Analgetik Non-opioid

Semua analgetik non-opiod (kecuali asetaminofen) merupakan obat anti peradangan non-steroid (NSAID, nonsteroidal anti-inflammatory drug).
Obat-obat ini bekerja melalui 2 cara:
Mempengaruhi sistem prostaglandin, yaitu suatu sistem yang bertanggungjawab terhadap timbulnya rasa nyeri.
Mengurangi peradangan, pembengkakan dan iritasi yang seringkali terjadi di sekitar luka dan memperburuk rasa nyeri.
Aspirin merupakan prototipe dari NSAID, yang telah digunakan selama lebih dari 100 tahun.
Pertama kali disarikan dari kulit kayu pohon Willow.
Tersedia dalam bentuk per-oral (ditelan) dengan masa efektif selama 4-6 jam.
Efek sampingnya adalah iritasi lambung, yang bisa menyebabkan terjadinya ulkus peptikum. Karena mempengaruhi kemampuan darah untuk membeku, maka aspirin juga menyebabkan kecenderungan terjadinya perdarahan di seluruh tubuh. Pada dosis yang sangat tinggi, aspirin bisa menyebabkan gangguan pernafasan. Salah satu pertanda dari overdosis aspirin adalah teling berdenging (tinitus).

Mula kerja dan masa efektif dari berbagai NSAID berbeda-beda, dan respon setiap orang terhadadap NSAID juga berbeda-beda.
Semua NSAID bisa mengiritasi lambung dan menyebabkan ulkus peptikum, tetapi tidak seberat aspirin.
Mengkonsumsi NSAID bersamaan dengan makanan dan antasid bisa membantu mencegah iritasi lambung.
Obat misoprostol bisa membantu mencegah iritasi lambung dan ulkus peptikum; tetapi obat ini bisa menyebabkan diare.

Asetaminofen berbeda dari aspirin dan NSAID.
Obat ini bekerja pada sistem prostaglandin tetapi dengan mekanisme yang berbeda.
Asetaminofen tidak mempengaruhi kemampuan pembekuan darah dan tidak menyebabkan ulkus peptikum maupun perdarahan.
Tersedia dalam bentuk per-oral atau supositoria, dengan masa efektif selama 4-6 jam.
Dosis yang sangat tinggi bisa menyebabkan efek samping yang sangat serius, seperti kerusakan hati.

Analgetik Ajuvan

Analgetik ajuvan adalah obat-obatn yang biasanya diberikan bukan karena nyeri, tetapi pada keadaan tertentu bisa meredakan nyeri.
Contohnya, beberapa anti-depresi juga merupakan analgetik non-spesifik dan digunakan untuk mengobati berbagai jenis nyeri menahun, termasuk nyeri punggung bagian bawah, sakit kepala dan nyeri neuropatik.
Obat-obat anti kejang (misalnya karbamazepin) dan obat bius lokal per-oral (misalnya meksiletin) digunakan untuk mengobai nyeri neuropatik.

Anestesi Lokal & Topikall

Anestesi (obat bius) lokal bisa digunakan langung pada atau di sekitar daerah yang luka untuk membantu mengurangi nyeri.
Jika nyeri menahun disebabkan oleh adanya cedera pada satu saraf, maka bisa disuntikkan bahan kimia secara langsung ke dalam saraf untuk menghilangkan nyeri sementara.

Anestesi topikal (misalnya lotion atau salep yang mengandung lidokain) bisa digunakan untuk mengendalikan nyeri pada keadaan tertentu.

Krim yang mengandung kapsaisin (bahan yang terkandung dalam merica) kadang bisa membantu mengurangi nyeri karena herpes zoster, osteoartritis dan keadaan lainnya.

Pengobatan Nyeri Tanpa Obat

Selain obat-obatan, pengobatan lainnya juga bisa membantu mengurangi nyeri.
Mengobati penyakit yang mendasarinya, bisa menghilangkan atau mengurangi nyeri yang terjadi. Misalnya memasang gips pada patah tulang atau memberikan antibiotik untuk infeksi sendi, bisa mengurangi nyeri.

Tindakan yang bisa membantu mengurangi nyeri adalah:
Kompres dingin dan hangat
Ultrasonik bisa memberikan pemanasan dalamd an mengurangi nyeri karena otot yang robek atau rusak dan peradangan pada ligamen
TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation) merupakan arus listrik ringan yang diberikan pada permukaan kulit
Akupuntur, memasukkan jarum kecil ke bagian tubuh tertentu.
Mekanismenya masih belum jelas dan beberapa ahli masih meragukan efektivitasnya.
Biofeedback dan teknik kognitif lainnya (misalnya hipnotis atau distraksi) bisa membantu mengurangi nyeri dengan merubah perhatian penderitanya.
Teknik ini melatih penderita untuk mengendalikan nyeri atau mengurangi dampaknya.
Dukungan psikis merupakan faktor yang tidak boleh disepelekan.
Sebaiknya diperhatikan tanda-tanda adanya depresi dan kecemasan, yang mungkin akan memerlukan penanganan ahli jiwa.




E-learning

Produk Rekomendasi