Showing posts with label kinerja guru. Show all posts
Showing posts with label kinerja guru. Show all posts

Friday, November 14, 2025

Banyak yang Keliru!! Ini Kriteria Guru Berkinerja di Atas Ekspektasi

 

 


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, serta sistem Penilaian Kinerja Guru (PKG), seorang guru dianggap "Berkinerja di Atas Ekspektasi" (biasanya dengan nilai 90-100 atau dalam kategori "Sangat Baik") jika memenuhi sejumlah capaian.

Berikut adalah daftar kriteria guru yang berhak mendapatkan nilai kinerja di atas ekspektasi:

A. Kompetensi Pedagogik

  1. Penguasaan Materi yang Luas dan Mendalam: Bukan hanya menguasai kurikulum, tetapi mampu menghubungkan materi dengan konteks kehidupan nyata dan perkembangan ilmu pengetahuan terbaru.
  2. Perencanaan Pembelajaran yang Inovatif dan Rinci: Menyusun RPP yang lengkap, kreatif, dan berpusat pada peserta didik, dilengkapi dengan berbagai strategi dan media pembelajaran.
  3. Pelaksanaan Pembelajaran yang Efektif dan Menarik: Mampu menciptakan suasana belajar yang interaktif, partisipatif, dan memotivasi siswa. Menggunakan metode yang bervariasi (proyek, diskusi, eksperimen) sesuai kebutuhan.
  4. Pemanfaatan Teknologi (TIK) dalam Pembelajaran: Mengintegrasikan teknologi secara efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan sekadar sebagai gimmick.
  5. Evaluasi yang Komprehensif dan Berkelanjutan: Tidak hanya menilai hasil (sumatif), tetapi juga proses (formatif). Mampu menganalisis hasil evaluasi untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya dan memberikan umpan balik yang membangun bagi siswa.

B. Kompetensi Kepribadian

  1. Keteladanan yang Kuat: Menjadi sosok yang disegani dan dihormati karena akhlak, integritas, kedisiplinan, dan etos kerjanya.
  2. Stabilitas Emosi yang Baik: Sabar, bijaksana, dan mampu menghadapi berbagai karakter siswa serta situasi sulit di kelas dengan tenang dan profesional.
  3. Komitmen yang Tinggi: Memiliki dedikasi dan rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas dan perkembangan peserta didik.

 

C. Kompetensi Sosial

  1. Komunikasi yang Efektif: Mampu berkomunikasi dengan baik kepada siswa, sesama guru, orang tua, dan tenaga kependidikan.
  2. Menjadi Bagian dari Komunitas Belajar: Aktif berkolaborasi dengan guru lain untuk berbagi praktik baik (misalnya, dalam Kelompok Kerja Guru/KKG atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran/MGMP).
  3. Keterlibatan dengan Orang Tua: Membangun kemitraan yang baik dengan orang tua untuk memantau dan mendukung perkembangan siswa.

 

D. Kompetensi Profesional (Pengembangan Diri)

  1. Pengembangan Diri yang Kontinu: Aktif mengikuti seminar, workshop, pelatihan, atau kursus untuk meningkatkan kompetensinya.
  2. Karya Inovatif: Menghasilkan karya yang bermanfaat bagi dunia pendidikan, seperti:
    • Pembuatan Media/Alat Peraga: Membuat media pembelajaran inovatif.
    • Penulisan Karya Tulis Ilmiah: (Artikel, Paper, Modul) yang dipublikasikan.
    • Penelitian Tindakan Kelas (PTK): Melakukan PTK untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya dan menerapkan hasilnya.
  3. Peran dalam Pengembangan Sekolah: Aktif berkontribusi dalam berbagai program sekolah, seperti menjadi pembimbing ekstrakurikuler, mentor guru baru, atau panitia dalam even-even sekolah.
  4. Mendapatkan berbagai penghargaan terkait Pengembangan Diri

 

 

 

 

 

 

 

Proses Penilaian

Penilaian ini tidak dilakukan secara subjektif. Prosesnya melibatkan:

  • Pengawas dan Kepala Sekolah: Sebagai penilai utama melalui observasi kelas, pemeriksaan dokumen, dan wawancara.
  • Portofolio Bukti: Guru harus mengumpulkan bukti fisik (RPP, hasil karya, sertifikat, dll) yang mendukung setiap indikator penilaian.
  • Instrumen PKG: Menggunakan lembar observasi yang standar berdasarkan 14 komponen kompetensi di atas (yang merupakan penjabaran dari 4 kompetensi inti).

Kesimpulan

Singkatnya, guru yang berhak mendapatkan nilai kinerja "Di Atas Ekspektasi" adalah guru yang tidak hanya menjalankan tugasnya, tetapi melampaui apa yang menjadi kewajiban dasar. Mereka adalah guru-guru yang inovatif, inspiratif, reflektif, dan terus berkembang, serta memberikan dampak positif yang nyata terhadap kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.

Jika Anda mencari daftar nama spesifik, itu hanya dapat diperoleh dari administrasi sekolah masing-masing (bagian kepegawaian atau kepala sekolah) setelah proses PKG selesai dilaksanakan.



Monday, November 3, 2025

Isian Dokumen Pengembangan Kompetensi - Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahun 2025

 

 




Jawaban :

Inspirasi menarik yang saya peroleh adalah pergeseran paradigma dari model evaluasi yang birokratis menjadi pembelajaran kolaboratif yang memberdayakan. Saya menyadari bahwa kekuatan utama terletak pada transformasi kepala sekolah menjadi "katalis pembelajaran" yang tidak hanya mengevaluasi, tetapi aktif membangun komunitas praktisi di sekolahnya.

Melalui kegiatan ini, muncul insight tentang kekuatan jejaring. Ketika kepala sekolah saling berbagi tantangan dan solusi dalam kelompok kerja, mereka menciptakan sumber inovasi yang berkelanjutan. Prosesnya berubah dari sekadar memenuhi standar administratif menjadi menumbuhkan kepemimpinan instruksional yang autentik, di mana setiap keberhasilan dan kegagalan menjadi bahan refleksi bersama untuk percepatan perbaikan yang sistemik.




Jawaban : 


Saya menerapkan inspirasi tersebut dengan membentuk "komunitas praktisi" kepala sekolah di tingkat gugus/kecamatan. Dalam forum ini, kami secara rutin menganalisis rekaman video pembelajaran nyata dari masing-masing sekolah menggunakan protokol observasi terstruktur. Proses ini tidak berfokus pada penilaian, tetapi pada identifikasi praktik baik dan alternatif solusi untuk tantangan yang dihadapi. Setiap peserta mendapatkan perspektif baru dan strategi konkret yang langsung dapat diadaptasi untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan instruksional mereka, sekaligus memperkuat jejaring dukungan profesional yang berkelanjutan.


Semoga Sukses!!!







Isian Dokumen Refleksi Tindak Lanjut - Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah

 


 





Jawaban:

Dari proses tindak lanjut pengelolaan kinerja kepala sekolah, inspirasi baru yang saya dapatkan adalah transformasi konsep supervisi menjadi kolaborasi pembelajaran. Tindak lanjut bukan lagi sekadar memastikan rekomendasi dilaksanakan, tetapi menjadi momentum membangun komunitas pembelajaran di mana kepala sekolah sebagai learner leader. Inspirasi ini mendorong pendekatan yang lebih partisipatif, di mana kepala sekolah yang telah dibina kemudian menjadi mentor bagi kepala sekolah lain.



Jawaban:

Berdasarkan inspirasi tersebut, saya mengubah ruang kelas menjadi "komunitas praktisi" dengan menerapkan observasi kolaboratif dan refleksi berbagi praktik secara rutin. Guru-guru secara berkelompok merancang pembelajaran, saling mengamati implementasinya, lalu menganalisis dampaknya terhadap peserta didik. Hasil refleksi menjadi dasar perbaikan metode mengajar secara kolektif dan berkelanjutan, sehingga inovasi dari satu guru dapat cepat diadopsi oleh lainnya.


Jawaban:

1.  Mengubah Pola Pikir: Merombak budaya kerja individu menjadi kolaboratif, di mana guru harus rela membuka kelas untuk diobservasi dan menerima umpan balik dari sejawat.

2.  Ketersediaan Waktu: Menjaga konsistensi program kolaboratif di tengah jadwal mengajar yang padat dan beban administratif yang seringkali menyita waktu.

3.  Kualitas Refleksi: Meningkatkan diskusi pasca-observasi dari sekadar basa-basi menjadi analisis mendalam yang benar-benar berdampak pada peningkatan praktik mengajar.




Jawaban :

Rencana mengatasi tantangan tersebut adalah:
1.  Pendekatan Bertahap: Memulai dengan kelompok guru sukarela sebagai pionir untuk membuktikan manfaat dan menciptakan efek riak yang alami.
2.  Alokasi Waktu Terstruktur: Mengalokasikan waktu khusus (misal: 2 jam/minggu) dalam jadwal resmi sekolah dan menyederhanakan tugas administratif non-esensial untuk memberi ruang bagi kolaborasi.
3.  Pembinaan Berkelanjutan: Memperkuat kemampuan fasilitasi kepala sekolah dan guru inti melalui pelatihan.





Jawaban: 

Tindak lanjut pengelolaan kinerja memberikan inspirasi baru tentang keberlanjutan transformasi. Kami menyadari bahwa keberhasilan sejati bukan terletak pada kepatuhan menjalankan rekomendasi, tetapi pada bagaimana sebuah rekomendasi tunggal dapat berkembang menjadi sebuah siklus inovasi yang melibatkan seluruh komunitas sekolah.

Inspirasi utamanya adalah dengan menjadikan kepala sekolah sebagai katalisator budaya mutu. Dari proses tindak lanjut, lahir praktik baik yang kemudian diadopsi.





Jawaban :

Berdasarkan inspirasi tersebut, perubahan praktik yang saya lakukan adalah mentransformasi ruang kelas/satuan pendidikan menjadi "laboratorium kolaboratif". Saya menginisiasi program "Lesson Study" lintas mata pelajaran di mana guru-guru secara rutin berkolaborasi merancang, mengobservasi, dan merefleksikan pembelajaran bersama. Kepala sekolah tidak hanya memantau, tetapi aktif menjadi fasilitator dalam sesi refleksi ini.



Jawaban:

1.  Mindset Individual ke Kolaboratif: Mengubah kebiasaan guru bekerja sendiri menjadi terbuka untuk dikritik dan berbagi praktik di komunitas pembelajaran membutuhkan pembangunan kepercayaan yang lama.

2.  Keterbatasan Waktu Nyata: Menjaga keberlanjutan program kolaboratif seperti Lesson Study di tengah jadwal mengajar padat dan beban administratif yang tak terkurangi sangat rentan membuat inisiatif ini mandek.

3.  Kedalaman Refleksi: Memastikan diskusi refleksi tidak sekadar formalitas.





Jawaban:

Rencana mengatasi tantangan tersebut adalah:

1.  Pendekatan Bertahap: Memulai dengan kelompok guru sukarela sebagai pionir untuk membuktikan manfaat dan menciptakan efek riak yang alami.

2.  Alokasi Waktu Terstruktur: Mengalokasikan waktu khusus (misal: 2 jam/minggu) dalam jadwal resmi sekolah dan menyederhanakan tugas administratif non-esensial untuk memberi ruang bagi kolaborasi.

3.  Pembinaan Berkelanjutan: Memperkuat kemampuan fasilitasi kepala sekolah dan guru inti melalui pelatihan, serta menggunakan protokol observasi dan data pembelajaran yang konkret untuk memastikan refleksi menghasilkan tindakan nyata.











Wednesday, July 16, 2025

Isian Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah

 

 

Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah


A. Bagaimana refleksi Anda tentang Praktik Kinerja Anda selama Observasi Praktik Kinerja?




E-learning

Produk Rekomendasi