Showing posts with label WISATA. Show all posts
Showing posts with label WISATA. Show all posts

Monday, June 15, 2020

Kisah Kebesaran Kesultanan Itu Kini Hanya Cerita

 
Salah satu cara meruntuhkan suatu bangsa dan negara adalah dengan menghilangkan kebanggannya dan sejarah bangsanya kepada generasi penerusnya, hal ini lah yang menjadi latarbelakang Belanda menghancurkan setiap bangunan megah Kesultanan Banten, seperti Benteng Surosoman, Jembatan Masjid Banten Lama, Keraton Kaibon, Pengairan dan penyulingan air bersih Tasikardi dan banyak bangunan lainnya.

Kini hanya sisa-sisa dan puing bangunan yang megah dengan teknologi pengairan dan sanitasi yang cukup canggih. Ayo kita jaga jangan sampai merusknya, setidaknya dongeng itu sebagian dari kenyataan nenek moyang kita.



























Setiap Foto memiliki Hak Cipta

Maklumat Tionghoa pada Masa Kesultanan Banten

 
Serang, terdapat maklumat di sekitar Kesultanan Banten Lama yang ditulis dalam tulisan Cina yang masih terawat, walaupun artinya perlu diterjemahkan oleh Para Ahli nya, berikut foto-fotonya:










Adapun videonya sebagai berikut:  


Monday, March 18, 2019

SINOPSIS PANTOMIN SDN CITEUREUP 3 TEMA : AKU DAN ALAM

 


Sebagai manusia yang beriman tentu kita  butuh akan kebersihan, baik kebersihan badan atau lingkungan. Hidup bersih tentu dibutuhkan kesadaran dari diri sendiri tanpa ada unsur paksaan dari siapapun. Dalam seni pantomin ini, kami mengangkat tema “ Kebersihan alam “ dengan latar aktifitas sorang pelajar bangun tidur hingga hendak berangkat sekolah, Tema ini kami ambil bertujuan agar kebiasaan hidup bersih dapat diawali dari usia dini dengan harapan kebiasaan tersebut sudah menjadi hal yang biasa dilakukan sehari-hari, sesuai  salah satu himbauan dalam Agama Islam, bahwa “ Kebersihan bagian daripada Iman”.

Gerakan pantomin yang ditampilkan ini adalah kegiatan yang biasa dilakukan sehari hari oleh anak: Kegiatan pertama seorang anak bangun tidur, terbangunkan oleh suara beker yang lupa menarunhnya,  hingga dia meraba-raba di sekitar tempat tidur untuk mencari letak beker tersebut, hingga ketemu juga beker itu. Setelah ketemu beker tersebut diinjak-injak dan dilemparkannya.

Kegiatan kedua: Setelah bangun tidur dilanjutkan dengan kegiatan membersihkan pakaian yang berserakan dan mengangkatnya ke pojok tempat pakaian kotor, kemudian dilanjutkan dengan mengepel lantai, mengelap kaca kamar dan tak terasa waktu berangkat sekolah telah tiba, maka dengan buru-buru ia langsung mandi walaupun air terasa dingin. Ia pun bergegas mandi dengan bersih, setelah mandi dan dihanduk ia langsung mengenakan pakaian, menyisir rambut dan menyemprotkan parfum, setelah merasa rapih dan pede iapun mengenakan tas dan langsung pergi ke sekolah dengan pedenya. Selamat menyaksikan!!!

Tema                           : Aku dan Alam
Judul                              : Dayat Anak yang cinta kebersihan
Kareografer                : Sutrisna,
Sinopsis                         : Sutrisna
Pantoman                    : Dayat
Tata Rias dan Busana   : Iin Inayah, S.Ag
Pengarah dan Penanggungjawab : Ahim, S.Pd.

Wednesday, March 13, 2019

Contoh Sinopsis Kreasi Seni Tari "Ngodo" Banten

 

SINOPSIS
“TARI NGODO”
(Dipopulerkan oleh anak-anak SDN Citeureup 3)



 Gambar Ilustrasi 
(Sumber: https://commons.wikimedia.org/Tari Jawa Barat)

Pasirkadu adalah salah satu kampung yang terletak tidak jauh dari kawasan wisata Khusus Tanjung Lesung yang tersohor di Provinsi Banten, tepatnya di Desa Citeureup Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Banten.
  
Secara geografis kampung Pasirkadu berada pada ketinggian 100 m di atas permukaan laut. Keberadaan tanah pada kondisi tertentu sangat cocok dan subur untuk tanaman cengkeh dan tanaman sejenis lainnya. Masyarakat Kampung Pasirkadu memiliki mata pencaharian mayoritas sebagai petani cengkeh.

Pada waktu tertentu tanaman cengkeh mulai berbunga, saat itulah terpancar sinar harapan dari masyarakat sekitar. Memang harga cengkeh saat ini secara ekonomis memiliki nilai jual yang cukup menjanjikan, sehingg tidak heran pria-wanita, tua-muda bahkan anak-anak remaja jika masa panen tiba mereka menyambut hari-harinya untuk mulung cengkeh (ngodo) dalam bahasa setempat.

Kesempatan ngodo cengkeh ini hanya terjadi satu kali dalam setahun, itupun jika cuaca memungkinkan. Kebiasaaan  ngodo tersebut kami implementasikan pada gerakan tarian daerah yang diberi nama “Tari Ngodo”  yang akan dibawakan oleh anak-anak SDN Citeureup 3 di bawah asuhan Guru CS dan Bapak Ahim selaku kepala sekolah.



Selamat Menyaksikan….!!!






NARASI MAKNA TARI NGODO
Yang dipopulerkan oleh anak-anak SDN Citeureup 3


Penjelasan Budaya Ngodo
Ngodo merupakan salah satu budaya dan kearifan lokal daerah Pasirkadu yang harus kita pertahankan, karena  anak-anak maupun orang dewasa diperkenankan memungut/ngodo cengkeh (cengkeh yang sudah jatuh dari pohon dengan sendirinya) baik itu milik sendiri maupun milik orang lain tanpa ada tuntutan hukum atas perilaku tersebut, karena penduduk setempat beranggapan bahwa segala sesuatu yang telah jatuh ke tanah adalah pemberian alam yang wajib kita syukuri.  

Deskripsi  Gerakan Ngodo
  1. Musim panen cengkeh telah tiba
  2. Anak-anak melakukan persiapan ngodo dengan membawa alat seperlunya, seperti bakul ais dan peralatan lainnya, setelah peralatan cukup anak-anak langsung bergegas ngodo ke lokasi panen,      
  3. Sepanjang perjalanan menuju lokasi ngodo, mereka melihat banyak cengkeh berserakan,  anak-anak langsung ngodo cengkeh tersebut, setelah ngodo tersebut selesai kemudian anak-anak melanjutkan perjalanan ke lokasi tujuan, sambil tidak henti-hentinya bersukaria karena hasil ngodo di jalan cukup memenuhi bakul mereka.
  4. Tak terasa anak-anak akhirnya sampai di lokasi ngodo dalam suasana sukaria, salah satu dari mereka langsung memanjat sedangkan yang lainnya ngodo di bawah.
  5. Setelah ngodo selesai anak-anak melampiaskan kegembiraanya dengan bermain permainan Tam-tam Muku yang merupakan jenis permainan daerah setempat, permainan tersebut sebgai ungkapan rasa syukur ke Hadirat Ilahi atas panen cengkeh yang melimpah.
  6. Dengan penuh kecerian akhirnya anak-anak bergegas pulang dengan canda tawa.

Demikian deskripsi gerakan tari ngodo SDN Citeureup 3 Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandegang Banten, semoga alam selalu memberikan keberkahan kepada kita semua yang selalu menjaga kelestarian dan kesinambungan alam yang kita cintai ini.

Pencipta : Ebah Suhaebah @copyrigth




Wednesday, June 7, 2017

Private Beach In The Tanjung Lesung-Banten

 












Informasi booking call us or inbok my email

Monday, April 24, 2017

Rekomendasi Wisata! Pantai Kuntili Tanjung Lesung - Banten

 
Liburan Panjang sebentar lagi tiba guys....kini saatnya hunting tempat wisata yang murah tapi sangat berkesan.
Berikut Admin eksplore tempat yang rekomended untuk liburan kalian,,,
Harga Masuk Mobil Rp. 10.000,-
Sewa Bungalo Rp. 20.000,-
Sewa Penginapan Rp. 500.000,-/Malem
tersedia sarana bakar-bakar
dll guys....
cekidot gauys....










Uji Penglihatan Anda!!! Apa kesimpulan dari foto berikut ini...

 

Tuesday, January 31, 2017

Cerita saya tentang "Sungai Purba dari Dunia yang Hilang", terbit di National Geographic Indonesia edisi Februari 2017.

 

Cerita saya tentang "Sungai Purba dari Dunia yang Hilang", terbit di National Geographic Indonesia edisi Februari 2017.

Seperti apakah wajah sisi barat Nusantara sekitar 20.000 tahun silam? Cerita ini berdasar hasil penelitian tugas akhir Ajeng Salma Yarista dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Ajeng dan timnya melayari Laut Jawa. Mereka memerum untuk menyajikan model sungai purba berdasar data batimetri General Bathymetric Chart of the Ocean (GEBCO). Penelitian ini telah menyajikan bukti-bukti baru dari kajian geofisika Laut Jawa. Hasilnya, citra akustik yang merujuk “indikasi adanya jalur sungai purba, bahkan pada dua kala geologi yang berbeda.” 

Beberapa temuan yang menarik, Ajeng berhasil mengungkapkan muara Bengawan Solo purba dan dugaan enam danau purba yang pernah ada di Daerah Aliran Sungai Sunda Timur, yang kini tertimbun sedimen dan bersemayam di dasar Laut Jawa. Kendati perlu penelitian multidisiplin lanjutan, Ajeng mengungkapkan adanya indikasi bahwa kawasan daerah aliran sungai purba itu kemungkinan menjadi tempat hunian yang nyaman bagi manusia.

Terima kasih kepada Profesor Riset Harry Truman Simanjuntak, yang bersedia memberikan komentar tentang Paparan Sunda dari sisi arkeologi. Saya yakin, kendati kini beliau telah purnabhakti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, kita masih sangat membutuhkan pemikirannya terkait masa prasejarah Indonesia.

Infografis oleh Lambok E. Hutabarat; kartografi oleh Warsono.
Terima kasih ya, Jeng

Tuesday, November 22, 2016

Anglidarmo ditilungagung. Candi Mirigambar

 
Anglidarmo ditilungagung.
Candi Mirigambar
Candi Mirigambar terletak di desa Mirigambar, kecamatan Sumbergempol, Tulungagung. Candi ini tersusun dari batu bata. Meskipun hanya berbentuk reruntuhan, akan tetapi keagungannya masih bisa terlihat sampai sekarang.
Keindahan tersebut tercermin pada sisa-sisa reliefnya yang terpahat halus di permukaan batu bata. Relief yang terpahat di Candi Mirigambar ini mengisahkan tentang legenda Angling Dharma, sehingga candi ini sering juga disebut dengan sebutan Candi Angling Dharma.
Candi Mirigambar diperkirakan dibangun pada akhir abad XII hingga akhir abad XIV, sesuai dengan relief angka yang terpahat pada candi ini yakni 1214 Saka dan 1310 Saka. Dari situ pula dapat dilihat bahwa, pembangunan candi Mirigambar tergolong cukup lama, yakni sejak akhir pemerintahan Kertanegara (Singosari) hingga masa pemerintahan Hayam Wuruk (Majapahit).
Banyaknya tinggalan-tinggalan lain di sekitar Candi MiriGambar, mengindikasikan bahwa dahulunya lokasi ini merupakan sebuah komplek percandian yang sangat luas. Sehingga tidak mengherankan jiga pembangunannya memakan waktu yang cukup lama. Tinggalan-tinggalan lain yang berada di sekitar Candi Mirigambar antara lain Bekas Pemandian Mliwis Putih, Candi Tuban, dan reruntuhan candi lain 300 m di timur Candi Mirigambar. Pie iki benar ngene ye critane candi mirigambar mbah Jalu Surya Pradhabasu Widjatmiko AP Eko Wahyudi

Saturday, March 5, 2016

Pesan Sang Prabu Brawijaya (Prasasti Nusantara) yang ditemukan di Alaspurwo Banyuwangi

 


 

Dalam prasasti nusantara yang ditemukan di Alaspurwo Banyuwangi memiliki bunyi sebagai berikut:

"Sekarang kita berpisah,nanti setelah 500 tahun yang akan datang, tiap Purnama Ke- Tiga (3) kita kumpul disini dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Saya akan datang menunggu Sabda Palon dan anak didiknya. Tempat ini saya akan tengger dengan tongkat dari Betara Guru yang nantinya akan tumbuh menjadi pohon Kelampis Ireng, lambang kembalinya saya ketanah jawa bersama pasukan Negeri Majalengka Nusantara.

Kutitipkan negri ini sekarang, jagalah baik-baik dan berhati-hatilah karena negeri ini banyak yang akan menginginkan, jangan sampai dijajah bangsa lain. Ingatlah kita sebagai orang Nusantara berpusat di Jawa, jangan kamu melupakan Agama Jawa,Adat, Budaya Jawa. Jangan kamu melupakan Dhang Hyang Tanah Jawa, adanya kita karena Beliau yang menurunkan orang-orang di nusantara ini, kalau tidak ada beliau menurunkan anak atau keturunan, kita tidak mungkin ada di Nusantara ini. Negeri ini sangat kaya alam, apa yang dicari untuk keperluan hidup disini sudah disediakan karena itu banyak orang luar yang akan datang dengan cara licik menjajah, menghasut, mengadudomba demi keuntungannya.

Ingatlah baik-baik sabdaku ini. Kalau kamu melupakan asalmu dari jawa, kamu samadengan kena kutuk, negeri ini akan hancur, manusia saling berebut, saling merasa benar, saling berkuasa, ingin menjadi yang paling dihormati, menyebarkan ajaran baru yang akan nantinya merusak tatanan agama jawa, adat jawa, budaya jawa yang asli, melupakan sejarah asal dari jawa, akhirnya bencana akan datang menelan kamu dan seisi dari keserakahanmu, negerimu hancur kesengsaraan dimana-mana sampai kamu musnah semuanya, itulah kutukan Betara Guru yang saya sabdakan untuk kebaikan rakyat saya dinegeri ini. Hormatilah Catur Guru janganlah percaya dengan ajaran orang luar, jangan mengangkat Hulubalang (Pemerintahan) dari negeri lain (luar negeri).

Seandainya kamu percaya dan tunduk kepada orang luar negeri, negeri ini akan dijajah, hasil kekayaan negeri ini akan dihabiskan, rakyat akan dibodohi, ditindas demi kepentingan orang luar, lama-lama orang jawa akan habis, Tanah dikuasai orang luar, kita mau kemana? Begitulah sifat-sifat orang luar, serakah, sering berkedok sebagai orang baik dan suci tetapi dihatinya busuk, sejarah jawa dan nusantara dilupakan, cerita yang direkayasa orang luar untuk menjajah negeri ini disembah-sembah, dihormati dan ditaati.Itulah yang akan terjadi kalau kamu melupakan asalmu dari jawa.
Sekarang saya akan pergi, kamu yang masih setia akan negeri ini pergilah, jangan kamu bertengkar atau berperang, siapa yang mendahului itu akan kukutuk dan hancur. Bencana, mala petaka, wabah penyakit akan melanda daerahnya.

Pergilah keselatan, disana ada seorang petapa ditimur kali asta( Kalilaci) mintalah restu dan petunjuk disana, menyebarlah kehutan, kegunung bagian timur dan barat.
Ki Ageng ! Kamu saya tugaskan mengasuh ketiga putriku ini yang sempat saya bawa sampai disini, jagalah dia baik-baik.
Sang putri paling besar bernama Agung Pradnyawati
Yang ke dua bernama Ayu Styowati
Yang ke tiga bernama Dewi Acintyawati

Sekarang masuklah kamu kehutan purwo, didalam ada sebuah Candi Peryangan Empu Bajra Satwa (Gunung Tugu) bergabunglah bersama petapa disana dan minta petunjuk.
Lewatlah jalan bagian selatan kamu akan menemukan Taman Sari (teratai yang sangat banyak) lalu ketimur disana ada pintu gerbang menuju Peryangan Empu Bajra Satwa. Seandainya di Gunung Tugu (Peryangan Hyang Tugu) tidak aman larilah ketimur menyebranglah ke-Bali selatan didaerah Karang Taked/Tunggak Pring desa Peduwungan titiplah putriku ini kepada Dalem Peduwungan (PEDUNGAN-BADUNG) dan Keturunan Rare Angon(titisan Ciwa)sebagai guru suci(Brahmana) dan penguasa disana dulunya dipercaya sebagai sekretaris dan bendahara pembangunan pura di Bali.

Dan ini pusaka Keraton Majapahit berupa:
1. Seperangkat Busana dan Perhiasan
2. Baju Lemana Kerajaan ( Baju Perang)
3. Tombak Padma Yoni (bermata dua)
4. Cakra dari Bhatara Dalem
5. Taring Naga Basukih
6. Tameng
7. Tulup/supit
8. 7 Keris dan yang satunya merupakan pusaka pejenengan leluhur singosari sampai Majapahit yaitu : Keris berlambang Matsya Awatara bertahtah 7 dengan permata dan mirah dilapisi emas. Didalam pamor keris bergambar peta Tulembang (Sumatra), Mayura (Madura), Jawi (Jawa), Werangka (sarung Keris) dengan kayu hitam dan yang satu dengan gading gajah.
9. Bendera Pusaka Majapahit (Merah Putih)
10. Dan Peti berisi kayu dan obat-obatan
11. Peti yang lain berisi catatan sejarah (Prasasti)

Nah Prasasti ini saya akan titipkan kepada seorang petapa supaya disabdakan dan dititipkan kembali kepada Dewa Baruna agar aman. Nanti kalau sudah saatnya Prasasti tersebut akan ditemukan oleh seorang yang diberi mandat dan perintah dari Dewa Hyang Agung Toh Langkir (Dewa Penguasa Gunung Agung Bali). 

Kutuklah prasasti itu supaya jangan jatuh ketangan yang salah, didalam prasasti sudah tertulis semua keturunan Majapahit yang tinggal di Bali yang nantinya akan membangun kembali Nusantara ini supaya Kerta Rahajeng.

Sekarang disini ditimur kalitiga ini merupakan hutan larangan, jangan sekali-kali masuk atau merusak,”Jalmo moro jalmo mati” kalau belum waktunya akan kena malapetaka dan tempat ini akan saya sabda setelah 500 tahun dari sekarang, bangunlah “Candi Purwo” (asal mula seluruh Nusantara). Bersatulah disini dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Ini pesanku terakhir, jangan dilupakan, kalau sudah waktunya belum kamu bangun tempat ini, seluruh dunia akan mengalami bencana, wabah penyakit dan negerimu akan hancur. Setelah Candi di bangun, haturkanlah pakelem di Campuhan Agung, tempat Mahapatih Gajah Mada Moksa (timur laut Gunung Sembulungan Purwo). Jangan sampai ini diabaikan : Eling Lan Waspodo.
Itulah Sabda Sang Prabu sebelum Beliau meninggalkan Hutan Larangan Kali Tiga Teluk Pampang Alas Purwo Utara.

Prasasti/Catatan Sejarah Nusantara Sirno Hilang Kertaning Bumi Nusantara Majapahit Atau (1400 Candra/1478 M), Lontar/ Prasasti yang ditemukan kembali oleh I.Wayan Sucita, 9 tahun berkelana di dalam hutan Purwo melalui 1999 Rintangan dan Cobaan dari tahun 1990, Setelah Lontar/Prasasti di temukan baru Candi Purwo didirikan tahun 2000 Purnama ke 3, Bacalah Buku perjalanan, dan Prasasti berikutnya yang akan diterbitkan oleh Unud Univ Press dan Majalah Taksu, Liberty atau buku dgn Judul “CANDI PURWO CIKAL BAKAL NUSANTARA” /‘’CANDI PURWO JEJAK NUSANTARA’/’SPIRIT MAJAPAHIT DI CANDI PURWO,Bs di dpt di toko buku selh Nusantara,atau di Toko Buku Togamas, jln Sudirman Denpasar Bali.

 

Tuesday, June 9, 2015

Wisata Edukatif Siswa Kelas 6 SDN Citeureup 3 ke Theme Park World of Wonders - Citra Raya Tangerang

 
Pada kesempatan liburan Sekolah tahun 2015 kali ini saya akan mengulas destinasi liburan keluarga maupun sekolah ke Theme Park di Banten salah satunya adalah Theme Park World of Wonders yang berlokasi di Citraland Tangerang Group Ciputra yang sudah terkenal dengan konsep pengembang perumahan di Indonesia.

Kali ini akan saya ulas dua tempat di kawasan tersebut,
1. Waterboom World of Wonders
Waterboom ini mengambil tema pemandian abad pertengahan dengan konsep desain kolam renang modern, dimana di pintu gerbang kita langsung masuk ke kolam renang anak, yang terdapat boom airnya diatas. selanjutnya kita akan disuguhkan dengan kolam renang arus yang cukup luas untuk mengelilinginya dengan melintasi sebuah gua harta karun, sehingga sulit untuk bosan jika anda berenang disini. Selain kolam renang arus kita juga akan masuk ke kolam renang dewasa yang kedalamannya cukup dalam maka awasi anak-anak anda di kolam renang ini, tentu kolam renang ini khusus orang dewasa.

Dibagian  utara terdapat seluncuran yang cukup menantang dan cukup tinggi bikin kalian berdebar dan tertantang hee, dan yang paling ujung terdapat perosotan untuk anak yang cukup mengasyikan karena langsung berhadapan dengan kafe plus dengan musik live nya yang enak di telinga, nah yang paling ditunggu-tunggu adalah kolam renang ombak yang cukup besar sehingga kita serasa berada di pantai laut selatan heee...












2. Taman Bermain World of Wonders
Theme park bermain ini sama dengan konsepnya adalah mengambil tema keajaiban dunia, mulai dari gerbang kita disambut dengan hewan -hewan prasejarah dalam hal ini zaman Dinosaurus, nah untuk masuk ke taman bermain ini kita harus menyiapkan kocek yang cukup tebel karena setiap permainan ditarif dengan bervariasi. nah untuk menghemat anggran anda dan supaya anda puas hendaknya membeli tiket terusan, jika membeli tiket ini maka anda sepuansya mengunjungi semua wahana di dalamnya dengan hanya sekali bayar, beda dengan jika anda membayar personal tiket. Dalam taman ini berbagai keajaiban tersedia dalam miatirnya mulai dari patung spinx sampai dengan gerbang troya yang terkenal itu loh pokonya dijamin puas hee.















E-learning